Karyawan BPD Sigi di Kantor pelayanan BPD Sigi. (Foto: Metrosulawesi/ Fikri Alihana)

Sigi, Metrosulawesi.id – Selama periode tahun 2019, pencapaian kinerja dari sisi kredit di Bank Pemerintah Daerah (Bank Sulteng) Cabang Sigi mengalami pertumbuhan sebesar 50%.

Kepala Bank Sulteng Cabang Sigi, Max Iswanto M menjelaskan dari 50% pencapaian masih didominasi kredit konsumtif. Namun demikian akan berupaya menggenjot untuk peningkatan kredit produktif.

“Sementara di tahun 2019 kami menyalurkan pembiayaan kredit kurang lebih sebesar Rp175 miliar. Dan, Alhamdulillah kami capai target 100% untuk kredit di tahun kemarin atau tumbuh Rp60 sampai Rp70 miliar,” jelasnya, Selasa (4/2/2020).

Sedangkan, lanjut Max, pada tahun 2020 ini, Bank Sulteng Cabang Sigi akan menargetkan realisasi pembiayaan kredit sebesar Rp250 miliar atau posisi outstanding loan (OSL) naik dari tahun sebelumnya.

“Untuk mencapai target tahun ini, Bank Sulteng di Kabupaten Sigi akan fokus melakukan penyaluran KUR ke sektor produksi khususnya pembiayaan kepada para petani,” katanya.

Max Iswanto. (Foto: Metrosulawesi/ Fikri Alihana)

Menurutnya, pengembangan sektor pertanian dianggap paling efektif untuk meningkatkan geliat ekonomi yang sempat terpuruk akibat bencana gempa bumi dan ikuifaksi pada 28 September 2018 lalu yang menghantam wilayah tersebut.

“Untuk menggeliatkan ekonomi dibidang pertanian, tahun ini kami siapkan pembiayaan untuk para petani yang ada di beberapa desa guna memberdayakan tanah yang tidak dipergunakan pascabencana kemarin,” terangnya.

Ia menjelaskan, Bank Sulteng dalam konsep pengembangan ekonomi pertanian di Sigi adalah sebagai penyedia pembiayaan modal kerja yang diperuntukkan kepada para petani. Pemberian kredit modal ini terbagi dalam empat tahap, yaitu tahap pra tanam, masa tanam, pemeliharaan, dan panen dengan suku bunga yang dikenakan 12 persen setiap tahun.

“Kemungkinan pada minggu kedua Februari 2020 akan segera dilaksanakan. Sedangkan, komoditas tanaman yang akan dikembangkan adalah kacang tanah secara mekanisasi seluas 4 hektar di Desa Bora dan Maranata. Dan akan dikelola perusahaan swasta PT Gunanusa Era Mandiri dan PT Socio Komunikasi sebagai konsultan pemberdayaan masyarakat petani,” tuturnya.

Ia menilai sektor pertanian masih menjadi andalan dalam menumbuhkan perekonomian Kabupaten Sigi. Artinya, kata dia, apabila sektor pertanian dikembangkan, dapat menjamin bangkitnya geliat perekonomian warga di wilayah terdampak bencana.

“Solusi ideal yang bisa dilakukan saat ini adalah membuka akses permodalan kepada para petani melalui pemberian kredit atau jalur lainnya,” ujarnya.

Disamping itu, sebagai upaya memperkuat pendanaan, pihaknya bakal menggencarkan menghimpun dana dari masyarakat dengan target Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 9 persen dimana dana murah (CASA) ditargetkan berkontribusi 60 persen.

Reporter: Ariston Aporema Sorisi, Fikri Alihana
Editor: Pataruddin

Ayo tulis komentar cerdas