Palu, Metrosulawesi.id – Bulan Juli 2019 lalu Kota Palu secara umum harga berbagai bahan kebutuhan masyarakat di Kota Palu mengalami penurunan, yang menyebabkan terjadinya deflasi sebesar -0,68 persen. Bulan Agustus ini diprediksi kondisi yang relatif sama akan terjadi, secara umum harga-harga berbagai bahan kebutuhan masyarakat kembali akan mengalami penurunan harga.
Berdasarkan pantauan harga-harga terutama bahan kebutuhan pokok selama dua pekan berjalan di Bulan Agustus ini, secara umum cenderung stabil. Kebutuhan masyarakat lainnya yang pada Bulan Juli lalu mengalami kenaikan harga, pada Bulan Agustus ini dipastikan akan kembali stabil. Salah satunya adalah biaya pendidikan SD dan SMP. Sebab, musim tahun ajaran baru telah berlalu, permintaan stabil, harga juga stabil.
Beberapa jenis bahan pokok tertentu bahkan cenderung mengalami penurunan harga. Begitu juga dengan bahan kebutuhan lainnya yang tergabung dalam kelompok traspor, komunikasi dan jasa keuangan.
“Khusus untuk bahan kebutuhan pokok selama dua minggu di Bulan Agustus saya lihat memang ada kecenderungan harga turun, tapi kami dari BPS melihat penurunan harga itu setelah dihitung harga rata-ratanya dalam sebulan,” ujar GA Nasser Kabid Statistik Distribusi BPS Sulteng, Kamis 14 Agustus 2019.
Untuk bahan kebutuhan masyarakat lain di luar bahan pokok, GA Nasser belum bisa berspekulasi soal kecenderungan fluktuasi harga. Tapi khusus untuk tarif angkutan udara pihaknya memperkirakan, kebijakan penurunan harga tiket penerbangan Low Cost Carrier (LCC) masih akan berpengaruh pada trend inflasi Kota Palu Bulan Agustus 2019 ini.
Sekadar informasi, Bulan Juli 2019 penurunan harga tiket pesawat memberi kontribusi terbesar terhadap deflasi Kota Palu. BPS mencatat, deflasi Kota palu sebesar -0,68 persen tersebut dipengaruhi oleh turunnya indeks harga pada tiga kelompok pengeluaran. Yakni masing-masing kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,03 persen. Selanjutnya, kelompok bahan makanan (0,96 persen), serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (0,32 persen).
Dan bila dilihat komoditinya, deflasi Kota Palu Bulan Juli itu paling besar dipengaruhi turunnya tarif angkutan udara sebesar 0,58 persen. Komoditi lain yang mengalami penurunan harga selama Bulan Juli adalah cabai rawit dengan kontribusi terhadap deflasi sebesar -0,13 persen, ikan selar -0,09 persen dan daging ayam ras -00,8 persen.
GA Nasser mengungkapkan, tahun 2018 lalu di Kota Palu terjadi dua bulan deflasi, yakni pada Bulan Agustus sebesar – 0,06 persen dan September -0,18 persen. Sementara, 2017 deflasi di Kota Palu terjadi tiga bulan, September sebesar -0,13 persen, Oktober -1,31 persen dan November sebesar -0,14 persen.
Kata GA Nasser, bila melihat trend inflasi 2017 dan 2018 tersebut maka Bulan Agustus 2019 ini di perkirakan Kota Palu secara umum harga-harga berbagai bahan kebutuhan masyarakat kembali mengalami penurunan harga, dan menyebabkan terjadinya deflasi.
“Dan kalau melihat trend 2017 dan 2018 itu bisa jadi deflasi Bulan Agustus ini akan lebih tinggi dibanding Bulan Juli,” sebutnya.
Reporter: Arwansyah
Editor: Pataruddin