Brigjen Pol Suyono. (Foto: Ist)

Palu, Metrosulawesi.id – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tengah Brigjen Pol Suyono mengungkapkan, untuk di Sulawesi Tengah, Tatanga merupakan tempat atau sentral penjualan narkotika.

“Yang dari Luwuk semuanya di beli dari Tatanga, kemarin kita ke Poso juga belinya di Tatanga, begitupun di Tolitoli, sehingga kita dengan Pak Walikota Palu bekerjasama agar masyarakat yang masih menjual, baik sebagai kurir, bandar dan pengguna, serta masih menikmati hidup dari situ agar hijrah, tinggalkanlah narkoba,” kata Suyono.

Suyono memprediksi kurang lebih 150 orang kurir narkoba di Kelurahan Tatanga. “Itupun bukan orang asli sini, tetapi pendatang semua,” ungkapnya.

“Jadi BNN itu melaksanakan pencegahan dan pemberdayaan, kita lakukan pencegahan dan pemberdayaan masyarakat. Kemudian lakukan pemberantasan dengan memutus semua jaringan yang masih ada di Sulteng, sehingga kita lakukan tindakan tegas hukum,” jelasnya.

Sementara bagi pengguna narkoba, kata Suyono, akan diberikan rehabilitasi. Dia mengungkapkan pengguna narkoba di Sulteng mencapai 36 ribu orang,  yang telah direhab selama tiga tahun ini kurang lebih 4 ribu orang .

“Rehabilitasi ini bekerjasama dengan Walikota dan Gubernur. Semoga semua pengguna itu bisa secara bertahap kita rehab semuanya,” katanya.

Suyono membeberkan bahwa ada beberapa bandar di Sulteng, salah satunya bernama Alimudin jaringan Malaysia. Kata dia, Alimudin divonis 12 tahun, saat terjadi bencana beberapa waktu lalu, bandar ini melarikan diri.

“Kemudian bandar ini membawa lagi dan diturunkan ke Palu, namun lari ke Makassar,” jelasnya.

“Tetapi kami dapat menangkapnya di Makassar, sekarang sedang sidang, termasuk juga namanya Hajar itu, juga penduduk dari Malaysia,” ujarnya.

Reporter: Moh Fadel
Editor: Yusuf Bj

Ayo tulis komentar cerdas