MEDALI - Penggiat lari O Sulteng, Rivaldi dan Muhammad Rizki saat menerima medali di kelas M20 pagelaran FORNAS VII Jawa Barat. (Foto: Ist/ Dok. FONI Sulteng)

Palu, Metrosulawesi.id – Pengurus Provinsi Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI) Sulawesi Tengah (Sulteng) akhirnya membayar tuntas hasil kurang memuaskan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS VI) di Palembang tahun lalu pada FORNAS VII di Jawa Barat 2023.

Saat itu, dari lima atlet atau Penggiat FONI Sulteng yang berlaga, hanya Asep Setiawan mencatat prestasi terbaik di posisi 4, setelah terpaut 1 menit dari peraih medali perunggu asal DKI Jakarta. Di FORNAS VII Jawa Barat kali ini FONI Sulteng meraih enam medali masing masing 1 emas, 2 perak, dan 3 perunggu.

Menurunkan 12 Penggiatnya, di hari pertama perlombaan, FONI Sulteng tancap gas dan sukses meraih 4 medali.  Satu medali emas diraih oleh Rivaldi dikelas M20, dua medali perak diraih oleh Muhammad Rizki di kelas M20, dan Andi Syawal di kelas M21. Sementara satu medali perunggu diraih oleh Bita Tambajong di kelas W18.

Penggiat lari Orienteering atau O Sulteng menambah dua medali perunggu memasuki hari kedua atau terakhir perlombaan dengan mempertandingkan nomor Labirin. Medali masing-masing diraih Rivaldi kelas M20 Rivaldi dan Andi Syawal di nomor M21.

Hasil ini cukup memuaskan bagi prestasi lari O di Sulteng. Apalagi arena Fornas yang berlumpur setelah hujan deras menjadi tantangan bagi para atlet.  Hal ini ditambah dengan sepatu yang dipakai tidak cocok dengan medan licin berlumpur. Selain itu sejak hari pertama atlet FONI Sulteng berjuang keras menyesuaikan dengan suhu dingin Ranca Upas, Ciwidey dengan ketinggian 1.700 meter dari permukaan laut.

“Selama ini kita latihan di Hutan Kota Palu dan perbukitan Kavatuna, pas kita race suhunya ternyata dingin sekali, medannya licin dan banyak lumpur,” ungkap Mawaddah atlet kelas W18, Minggu (09/07/2023

Ketua FONI Sulteng, Muhammad Fauzan, menaruh beberapa catatan atas hasil Fornas kali ini terutama untuk proses aklimatisasi yang sangat singkat.

“Selain itu equipment yang tepat juga menjadi catatan penting karna selama ini kita belum menganggap penting peran equipment,” ucap Ojan sapaan akrabnya.

Dia pun mengaku bangga atas hasil yang diraih oleh para penggiatnya. Hasil yang diraih, kata dia, adalah berkat kerja sama semua tim mulai dari Selekda hingga pelatihan.

“Kami berterimakasih kepada semua pegiat dan pemerhati Orienteering di Sulteng yang selama ini mendukung kami. Tak lupa pula kami berterimakasih kepada seluruh sponsor yang sudah memberikan dukungan kepada atlet untuk berlaga di FORNAS kali ini,” kata Ojan.  (*)

Reporter: Addi Pranata

Ayo tulis komentar cerdas