Suasana agenda FGD oleh Komisi Penanggulangan Aids Kota (KPAP) Palu bersama komunitas mitranya serta para wartawan Palu, yang membahas perkembangan penanganan terkini pecegahan serta penanganan masyarakat pengidap virus HIV-AIDS, Jumat, 7 Juli 2023. (Foto: Metrosulawesi/ Faiz Syafar Lanoto)
  • FGD Pencegahan–Penanganan Virus HIV-AIDS Palu

Palu, Metrosulawesi.id – Komisi Penanggulangan Aids Kota (KPAP) Palu, Provinsi Sulawesi Tengah menghelat agenda Focus Group Discussion (FGD) bersama komunitas mitranya serta para wartawan Kota Palu, yang membahas perkembangan penanganan terkini pecegahan serta penanganan masyarakat pengidap virus HIV-AIDS.

FGD yang bertempat di sekretariat KPAP Palu, kompleks Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Palu, Jalan Undata, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulteng, pada Jumat, 7 Juli 2023, sebagai rangka perampungan Draft Finalisasi Rencana Taktis Strategis Akselerasi pencapaian penanggulangan HIV-AIDS di seluruh wilayah Palu.

Ketua Pelaksana KPAP Palu, Riki B. Muhammad Lahia, kepada wartawan Metrosulawesi di waktu terpisah, mengungkapkan, mengacu data Dinas Kesehatan Kota Palu, kasus HIV-AIDS tercatat secara kumulatif sepanjang tahun 2022 berjumlah 1.486.

Bila dipilah, urai Riki, kasus HIV sendiri terbanyak dibanding AIDS pada tahun itu, yakni 1.117 kasus, dan AIDS 369 kasus).

“Patut diketahui, dari seribu empat ratusan kasus itu, sebanyak 115 orang telah meninggal dunia akibat virus berbahaya tersebut,” beber Riki.

Lebih jauh ujar dia, jumlah kasus baru HIV tahun 2022 tercatat 184. Namun dengan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) mencapai 121%.

“Persentase capaian SPM itu menunjukkan adanya kinerja yang baik dan progresif Dinas Kesehatan Kota Palu bersama pihak kami serta komunitas/LSM dalam hal penemuan kasus baru HIV,” tuturnya.

Riki pun membeberkan beragam kendala yang mereka alami selama mencegah dan menangani pengidap HIV-AIDS bersama beberapa mitra komunitasnya.

“Pastilah banyak serkali (kendalanya) ya. Kalau kita me-review dari beberapa dinas terkait itu kendala mereka acap kali berkaitan dengan dukungan anggaran dan SDM di lapangan, yang juga mirip dengan yang kami alami,”

“Tapi kemudian kendala-kendala yang ada jika melihat secara luas itu ada di sistem saat ini. Sudah lumayan baik, namun tidak cukup atau tidak sebanding dengan perkembangan peningkatan kasus yang ada,” tandas Riki B. Muhammad Lahia selaku Ketua Pelaksana KPAP Palu.

Reporter: Faiz Syafar Lanoto
Editor: Yusuf Bj

Ayo tulis komentar cerdas