
- GOR Bumi Kaktus Siap Sambut Liga Profesional Futsal
Palu, Metrosulawesi.id – Klub Futsal Moncong Bulo Muda sukses mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng) jadi juara Liga Futsal Nusantara (LFN) seri nasional sekaligus akan berlaga di ajang Liga Profesional Futsal tahun 2024. Namun belakangan muncul pertanyaan pecinta futsal se antero Sulawesi terkait home base yang akan digunakan Moncong Bulo Muda bermain di kasta futsal tertinggi di tanah air mengingat nama klub ini tercetus di provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Sulteng, Syamsuddin menegaskan, Moncong Bulo Muda akan tetap dipastikan bermarkas di negeri seribu megalith. Hal ini mengingat klub telah terdaftar ikut LFN Regional Sulteng dan telah jelas diatur dalam regulasi.
“Secara administrasi Moncong Bulo Muda sebelumnya terdaftar resmi dan tercantum di akta notaris merupakan klub asal Kota Palu, makanya mereka bisa lolos verifikasi dan dapat bermain di Liga Futsal Nusantara Regional Sulawesi Tengah,” kata Syamsuddin kepada Metrosulawesi, Selasa (04/07/2023).
Oleh sebab itu, menurut Syamsuddin, Muncong Bulo Muda tetap akan menggunakan salah lapangan di Sulteng untuk mengarungi liga Profesional Futsal musim depan. Bukan di daerah lain, termasuk di Sulawesi Selatan. Adapun salah satu tempat yang representatif tak lain adalah GOR Bumi Kaktus yang beralama di Jalan RE Martadinata, Kota Palu.
“Kami sudah usulkan GBK karena sudah sesuai standar nasional, hanya mungkin sisa sedikit perbaikan termasuk penambahan pencahayaan. Yang jelas Sulawesi Tengah sudah siap untuk menyambut liga pro musim depan,” tandas Syamsuddin.
Home Base Muncong Bulo Muda di Sulteng juga ditegaskan oleh Sekjen Federasi Futsal Indonesia Edy Prasetyo. Menurutnya, apabila telah sah terdaftar di Sulteng, maka otomatis klub futsal resmi berada dalam naungan AFP Sulteng, bukan di daerah lain. Oleh sebab itu, kata dia, tidak semerta-merta klub yang bermain di kasta tertinggi futsal bisa secara otomatis memindahkan home base ke daerah lain.
“Legalnya gak mungkin (pindah). Kalau toh nanti diambil oleh orang untuk dimainkan di Sulsel, maka dia harus menunggu selama dua tahun. Nah ini kan klub lahir di Palu, kok kemudian semena-mena di pindah, kan gak bisa gitu,” tegasnya. (*)
Reporter: Addi Pranata