
Palu, Metrosulawesi.id – Tim Kerja Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah kembali menyelenggarakan monitoring dan evaluasi pencatatan dan pelaporan kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Lansia (BKL), Bina Keluarga remaja (BKR) dan PIK R, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA), dan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) di 13 kab/kota yang berlangsung secara virtual selama dua hari berturut-turut, Kamis-Jumat 15-16 Juni 2023.
Hasil penarikan data di Aplikasi Sistem Informasi Keluarga (New SIGA) BKKBN tanggal 13 Juni 2023 menunjukkan bahwa untuk Sulawesi Tengah, Register (R/1) pembinaan poktan BKB 60,03%, BKR 58,19%, BKL 57,84%, UPPKA 60,26 %, PIK R 54,41% dan PPKS 48,15%.
Ketua Tim Kerja Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Ir. Kartini, M.Si mengatakan bahwa capaian kabupaten Poso untuk semua poktan tribina dan uppka masih sangat rendah dibandingkan kabupaten lainnya.
“Kabupaten Poso masih merah semua ya, pelaporannya kurang dari 26 % untuk semua poktan. Tolong teman-teman tiap bulannya harus berkegiatan dan dilaporkan di New SIGA. Ini juga berkaitan dengan target dari SKP teman-teman semua,” ujar Kartini.
Sekretaris Perwakilan BKKBN Sulteng, Irmawati, mengatakan jika bulan depan pelaporannya tidak segera ditindaklanjuti dan capaiannya masih raport merah maka akan dipertimbangkan untuk pemberian punishment/sanksi karena terkait dengan kinerja dari Penyuluh KB/PLKB.
“Tolong teman-teman PKB/PLKB ini jadi perhatian. Jika masih tidak ada perubahan dari capaiannya, kami akan pertimbangkan untuk pemberian punishment di bulan berikutnya,” tegas Irma yang hadir secara virtual.
Kegiatan monitoring dan evaluasi pencatatan dan pelaporan kelompok kegiatan di 13 kab/kota ini merupakan kali kedua dilaksanakan, setelah sebelumnya dilaksanakan pada Maret.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Tenny C. Soriton, mengatakan kegiatan evaluasi akan dirutinkan pihaknya.
“Dari data yang ditarik masih banyak perlu disampaikan karena masih banyak yang belum melapor. Teman-teman petugas lini lapangan perlu mengatur jadwal agar kegiatan dapat terlaksana semua. Diharapkan ada komunikasi yang baik agar dapat ditemukan solusi dari masalah yang ada. Saya yakin, SDM di lini lapangan mampu bersaing dengan provinsi lain,” ucap Tenny.
Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Yusuf Bj