
Palu, Metrosulawesi.id – Dua jemaah haji asal Parigi Mautong dan Banggai Laut ditunda keberangkatannya ke Tanah Suci. Demikian dikatakan, Kepala Bidang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulteng, H. Muchlis, melalui ponselnya, baru-baru ini.
“Yang ditunda berangkat itu atas nama Anisa binti Sardin, usia 27 tahun asal Kabupaten Parigi Moutong, yang tergabung di Kelompok Terbang (Kloter) 10-BPN. Hasil diagnosa dokter, jemaah tersebut terindikasi depresi berat dengan gejala psikotik akut,” kata Muchlis.
Olehnya itu, kata Muchlis, hari ini (kemarin-red) sudah dipulangkan oleh panitia daerah dari Balikpapan ke Parigi Moutong.
Selain itu, kata Muchlis, jemaah haji bernama Sriwanti Umar Karim, yang berusia 39 tahun asal Banggai Laut, yang tergabung di Kloter 12-BPN. Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Transit Palu, jemaah tersebut dinyatakan positif hamil berdasarkan hasil USG tampak gestasi umur kehamilan empat minggu.
“Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 huruf H, bagi jemaah haji yang hamil dan diprediksi usia kehamilan pada saat keberangkatan kurang dari 14 Minggu atau lebih dari 26 Minggu, tidak memenuhi syarat isthithaah kesehatan haji sementara, sehingga jemaah tersebut ditunda keberangkatannya,” pungkasnya.
Sebanyak 295 jemaah haji Kelompok Terbang 10 Balikpapan (Kloter 10-BPN) asal Sulteng yang terdiri dari 119 jemaah laki-laki dan 176 jemaah perempuan yang sebelumnya diberangkatkan melalui Bandara Sepinggan Balikpapan, Kamis 8 Juni 2023, pukul 15.55 WITA tiba di Jeddah, Arab Saudi Jumat, 9 Juni 2023, pukul 01.25 Waktu Setempat (WAS).
Tiba di Bandara Jeddah, jemaah diberikan waktu untuk berwudhu dan Salat sunat ihram, setelah Salat langsung diarahkan naik ke bus menuju Makkah. Sebelumnya, jemaah sudah mandi dan berpakaian ihram dari embarkasi, dan berniat ihram di udara pada wilayah Yalamlam.
Jemaah haji kloter BPN-10 di dampingi oleh Petugas Tenaga Kesehatan Haji (TKH) sebanyak tiga orang, terdiri dari satu orang dokter, dr. Dewi Larasari dan dua orang perawat, Rischa Febriani dan Aryansyah Arpan. Selanjutnya petugas dari Kementerian Agama berjumlah dua orang yaitu Ketua Kloter, Hendra Umar dan Pembimbing Ibadah, Kiflin Pajala.
Jemaah haji yang berangkat kali ini terdiri dari lansia, perempuan, dan laki-laki dari berbagai kelompok umur.
Menurut Ketua Kloter BPN-10, Hendra Umar, dari 295 jemaah haji kloter BPN-10 terdapat 126 jemaah (42.8 persen) yang tergolong berisiko tinggi (risti). Hendra juga melaporkan bahwa terdapat 14 jemaah yang harus menggunakan kursi roda, dan 3 orang yang menggunakan tongkat.
“Terdapat satu jemaah yang mendapatkan perawatan rujukan ke Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo Kota Balikpapan saat berada di Embarkasi BPN, kemudian kembali saat persiapan keberangkatan menuju bandara dengan ambulans. Selain itu, terdapat dua jemaah yang tunda berangkat dan dua jemaah Tanazul,” kata Hendra.
Reporter: Moh. Fadel
Editor: Yusuf Bj