Palu, Metrosulawesi.id – Badan Investasi Ekonomi dan Pariwisata (BIEP) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar sosialisasi terkait rencana kegiatan Central Celebest Investment Forum (CCIF) di gedung Pogombo Kantor Gubernur Sulteng di Kota Palu, Kamis (08/06). Sosialisasi sekaligus koordinasi diikuti oleh 13 organisasi perangkat daerah Kabupataen maupun Kota di Sulteng.
Ketua BIEP Sulteng, Ishak Basir menuturkan, sosialisasi dilakukan untuk mengajak daerah kabupaten/kota di Sulteng memamerkan sumber daya alamnya pada acara CCIF. Baishak bilang, CCIF merupakan upaya BIEP untuk menggaet investor dalam dan luar negeri. Kegiatan rencananya akan digelar di Jakarta, 6-7 September di Hotel Bidakara.
“Alhamdulilah tadi respon dari pemerintah kabupaten kota sangat positif. Kami sengaja lakukan (CCIF) di Jakarta, karena rata-rata di Jakarta semua pelaku usaha walaupun usahanya di Sulteng tapi kantor pusatnya di sana,” katanya.
Ishak Basir menargetkan pasar luar negeri agar bisa menanamkan modal melalui CCIF. Pihaknya dalam kegiatan tersebut menyasar investor logam mineral, juga komoditi unggulan Sulteng seperti produk kelapa dalam dan hasil bumi lainnya.
“Tentu kita berharap investasi bukan hanya soal mineral, tetapi juga berbagai macam komoditi. Misalnya kelapa kita nomor tiga terbesar di Indonesia. Tetapi kelapa belum menjadi industri yang kita seriusi di sini,” ucap Baishak sapaan akrabnya.
Lanjut, kata Baishak, CCIF telah mendapat respon positif oleh pasar dan pemerintah pusat. Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal menyambut baik CCIF untuk memperkenalkan produk unggulan Sulteng ke berbagai negara.
“Mereka akan memamerkan, membawa, menjual produk kita melalui kegiatan ini ke sembilan negara, sembilan lembaga perwakilan mereka di semua negara. Jadi kegiatan kita ini akan dikabarkan ke sana. Termasuk Amerika dan China sudah menyatakan minat,” kata Baishak.
CCIF bakal menjadi penarik modal meningkatkan nilai investasi di Sulteng serta kesejahteraan masyarakat lewat produk lokal. Tak kalah penting, juga memperkenalkan pariwisata Sulteng itu sendiri yang tengah dibranding sebagai negeri seribu megalit.
“Kalau soal target belum kita tentukan. Nilai investasi ditargetkan dari Kementerian Investasi Rp53 triliun, baru triwulan kedua sudah kita lewati. Kita berharap tujuan investasi itu bukan hanya di mineral dan lain lain, tetapi berbagai macam komoditas juga pariwisata yang ada di Sulawesi Tengah seperti yang digagas Pak Gubernur sekarang Negeri Seribu Megalit itu kita kenalkan juga,” Kata Baishak.
Reporter: Addi Pranata