Poso, Metrosulawesi.id – Program bedah rumah yang sedang berlangsung di Desa Masewe Kecamatan Pamona Tenggara menjadi sorotan warga. Rehab 20 unit rumah yang direhab, diduga dimanipulasi sehingga kualitasnya tidak sesuai harapan.
Salah satu warga Desa Masewe Kecamatan Pamona Tenggara, Yanto, kepada Metrosulawesi, Rabu 7 Juni 2023, menegaskan, program rehab rumah di desa Masewe begitu banyak ketimpangan, sehingga memaksa pihak Inspektorat untuk segera turun langsung melihat kualitas dari 20 rumah yang direhab.
Contoh konkretnya kata Yanto, masalah kusen. Kenapa harus mereka yang adakan dan begitu jauh dibuat, dibandingkan bila dibuat di Pendolo sangat murah. Sedangkan harga yang mereka berikan sangat tinggi.
“Harga kusen kalau kami di sini yang adakan, biayanya hanya sebesar Rp1,6 juta, karena harga kayu 1 kubik sebesar Rp1,9 juta. Sementara harga kusen jendela dan pintu 1 mata sebesar Rp70.000,” katanya.
“Sementara untuk kusen jendela dan pintu 10 mata hanya perlu setengah kubik. Itulah keuntungan dari pihak rekanan dan kami nilai terlalu besar untuk sebuah rumah yang direhab,” tambah Yanto.
Lebih fatal lagi kata Yanto, pihak pemborong atau rekanan meminta upah atau pungut biaya sebesar Rp250. 000 kepada kepala rumah tangga yang rumahnya kena bedah.
Dikatakan Yanto, keganjilan selanjutnya dari bedah rumah di desa Masewe tersebut, adalah harga pasir per ret (kurang lebih 4 kubik). Pada proyek itu pasir dihargai Rp1,4 juta per ret.
“Kami sudah tanyakan langsung pada sopir berapa harga yang diberikan, dimana jawaban dari sopir, kalau harga yang diberikan Rp800.000 per ret,” kata Yanto.
Sekadar diketahui, pemerintah menyediakan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau kurang mampu untuk merenovasi rumah agar semakin layak untuk ditinggali.
Mengutip situs resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), singkatnya BSPS atau bedah rumah adalah program dana bantuan renovasi rumah dengan pagu senilai Rp20 juta.
Nominal tersebut terdiri atas pagu pembelian bahan bangun senilai Rp17,5 juta dan upah tukang Rp2,5 juta. Dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Reporter: Saiful Sulayapi
Editor: Syamsu Rizal