
Donggala, Metrosulawesi.id – Kondisi keluarga Maruf warga Desa limboro Kecamatan Banawa Tengah yang rumahnya hangus dilalap si jago merah pada 19 Mei lalu, memprihatinkan.
Terhitung sudah dua minggu lamanya mereka hanya tinggal di pegunungan dengan menggunakan tenda terpal pinjaman warga, tidur beralaskan tikar dan tentu saja posisi tidur di situasi seperti itu tidaklah nyaman.
Ironisnya lagi, lokasi tempat bertenda Maruf dan keluarganya tidak jauh dari kebun kelor milik Bupati Donggala.
Bahkan menurut Maruf saat dihubungi Sabtu, sejak mereka tidur di tenda terpal anaknya sudah mulai terserang penyakit.
“Tidur di tenda kalau siang panas pak, malam pasti dingin dan banyak nyamuk, bantuan dari Dinas Sosial hanya bakasi tikar, sedangkan BPBD kasur lipat, saat ini kami butuh tenda, kasur dan bantal pak,” kata Maruf.
“Dalam satu tenda ini pak, kami ada 5 orang, anak saya ada 3 orang, yang kelas kelas 5 SD paling kecil sakit-sakitan sudah karena tidurnya tidak bagus,” ucapnya.
Ditambahkannya saat ini terpal yang digunakan membangun tenda adalah milik warga yang sewaktu-waktu bisa robek, olehnya Maruf berharap ada dermawan yang mau membantu meringankan penderitaannya.
“Ada 2 terpal saya pinjam saja ini kasian ukuran 57, nanti kalau robek pasti saya baganti lagi. Harapan saya ada dermawan yang bisa membantu,” tutupnya.
Reporter: Tamsyir Ramli
Editor: Syamsu Rizal