Ilustrasi. (Grafis: Metrosulawesi/ Mohammad Rahmad)
  • Sekretaris Nasdem Sulteng Jelaskan Soal Pengunduran Atha-Hamdin

Palu, Metrosulawesi.id – Dua mantan pengurus DPW Partai Nasdem Sulteng, Atha Mahmud dan Mohammad Hamdin keluar dari Nasdem. Keduanya hengkang setelah tidak lagi aktif sebagai pengurus. Ada yang menyebut, mereka sudah lama “dikeluarkan”.

Sekretaris DPW Partai Nasdem Sulteng, Aristan yang dihubungi Metrosulawesi mengatakan, tidak ada masalah dengan kedua mantan pengurus Partai Nasdem tersebut.

“Kami tidak ada masalah ee,” kata Aristan menjawab pertanyaan Metrosulawesi saat ditemui di kantor DPW Nasdem Sulteng, Ahad 7 Mei 2023.

Aristan pun mengatakan, keputusan keduanya adalah hal yang wajar, karena memang keduanya sudah tidak aktif lagi sebagai pengurus DPW Partai Nasdem Sulteng.

Aristan kemudian menceritakan kronologinya. Sebelum Atha hengkang katanya, pengurus partai jauh sebelumnya sempat mempertanyakan loyalitas Atha, yaitu ketika isu miring Gubernur Rusdy akan pindah partai.

“Waktu itu kami bertegas minta sikap (pilihan) teman-teman kader seperti apa termasuk Kaka Atha. Dan terbukti, dia memilih mundur dari partai toh, alasannya mau fokus sebagai tenaga ahli (Gubernur) Kak Cudy,” bebernya.

Sampai Ahad kemarin, Aristan mengatakan, pihaknya belum menerima berkas pengunduran diri dari keduanya, meski keduanya sudah resmi bergabung di partai lain.

Sebagai sekretaris DPW Partai Nasdem, Aristan mengatakan, pihaknya sudah mencabut kartu keanggotaan keduanya.

“Administrasi mereka tidak (membuat surat pengunduran diri). Administrasi kan belakangan baru saya urus (pencabutan KTA), namun secara de facto mereka sudah lama tidak di partai,” ungkapnya.

Informasi lain yang diperoleh Metrosulawesi, sebelum menyatakan keluar dari Partai Nasdem, Atha dan Hamdin kabarnya sudah lebih dulu dikeluarkan. Namun Aristan menolak mengomentari kabar yang beredar itu.

Dia hanya menyebut keduanya sudah keluar dari Nasdem sejak awal tahun 2023. Yaitu sejak situasi politik antara Nasdem dan Gubernur Rusdi Mastura memanas. Aristan juga mengatakan, kartu keanggotaan keduanya sudah dicabut sejak beberapa waktu lalu.

“Jadi kalau dorang pindah ke Perindo itu wajarlah. Tapi jelas dan tegas kami sudah mencabut KTA mereka berdua sejak beberapa waktu lalu,” imbuh Aristan.

Sampai berita ini naik cetak belum didapat konfirmasi dari Atha Mahmud. Sementara Hamdin sudah merilis soal pengunduran dirinya dari Partai Nasdem.

“Saya merasa sudah tidak se visi lagi dengan Nasdem sebagai mana cita cita kolektif kami saat membangun partai itu,” kata Hamdin.

Menurut Hamdin, Partai Nasdem sukses memimpin kami saat berjuang, namun gagal memimpin saat berkuasa. Nasdem katanya, sukses menempatkan kadernya sebagai Gubernur, Wakil Gubernur dan sejumlah Bupati di tingkat kabupaten.

Sayangnya, kekuasaan itu bukannya dimaksimalkan untuk pencapaian visi partai dan berusaha memenuhi janji-janji politik sebelumnya, malah terkesan dijauhi bahkan dimusuhi.

“Coba lihat Baliho mereka yang terpasang saat ini. Take linenya apa? Membangun Sulteng lebih baik. Kapan itu bisa diwujudkan? Terus, untuk apa kekuasaan saat ini?” katanya.

Reporter: Faiz Syafar Lanoto
Editor: Udin Salim

Ayo tulis komentar cerdas