Layanan operasional kantor BSI Area Palu. (Foto: Metrosulawesi/ Fikri Alihana)

Palu, Metrosulawesi.id – Tercatat pertumbuhan laba perseroan diiringi dengan meningkatnya aset BSI yang saat ini mencapai Rp313,25 triliun atau tumbuh 15,47% secara yoy.

“Selain itu, juga ditopang oleh pertumbuhan bisnis yang sehat dari segmen retail dan wholesale serta didukung oleh peningkatan dana murah, kualitas pembiayaan yang baik, efisiensi dan efektivitas biaya dan fee based income (FBI),” kata Dirut BSI, Hery Gunardi lewat kegiatan virtual belum lama ini

Menurutnya, kinerja perseroan tumbuh lebih baik juga didukung oleh strategic response yang tepat dan front loading di awal tahun ini. Lanjut dia, sehingga semua segmen bisnis mengalami kenaikan dan meningkat secara pasti.

“Hingga Maret 2023, total pembiayaan BSI mencapai Rp213,28 triliun, dengan porsi pembiayaan yang didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp110,62 triliun, tumbuh 24,04% secara yoy.

Kemudian, disusul pembiayaan wholesale sebesar Rp58,16 triliun yang tumbuh sebesar 17,29% secara yoy dan dan pembiayaan mikro sebesar Rp19,32 triliun atau 24,32% secara yoy.

“Dengan aset yang tumbuh 15,47% secara yoy menjadi Rp313,25 triliun, BSI juga mencatat rasio keuangan yang solid, tumbuh dan terintermediasi dengan baik,” katanya.

Sementara Rasio ROE (Return of Equity) BSI sebesar 18,16%. Sedangkan, rasio ROA (Return of Asset) sebesar 2,48% dan rasio BOPO (Biaya Operasional) menjadi 69,65%. Artinya, kata Hery, dari sisi biaya BSI mencatat efektifitas dan efisiensi.

“Per Maret 2023, jumlah customer based BSI mencapai 18,4 juta nasabah. Artinya, BSI dipercaya sebagai bank yang mampu memberikan benefit yang baik bagi nasabah dan stakeholders-nya secara luas,” tutupnya.

Reporter: Fikri Alihana
Editor: Pataruddin

Ayo tulis komentar cerdas