Donggala, Metrosulawesi.id – Sekretaris Dinas Pertanian Donggala, Umar Abidin Lamarauna mengungkapkan adanya dugaan oknum aparat Desa Labuan Kungguma Kecamatan Labuan menjual pupuk subsidi. Akibatnya, pupuk subsidi itu tidak sampai ke petani.
“Berdasarkan pengawasan kami, di Desa Labuan Kungguma Kecamatan Labuan, jatah petani 2 ton pupuk subsidi dijual oknum aparat desanya, sehingga pupuk subsidi itu tidak sampai ke petani di Labuan,” ungkap Umar Abidin Lamarauna ditemui di kantornya, Selasa (28/3/2023).
Dikatakannya, kasus dugaan penyalahgunaan subsidi pupuk sebanyak 2 ton itu telah ditangani Polda Sulawesi Tengah. Diduga dilakukan oknum bendahara Desa Labuan Kungguma pada Januari 2023.
“Sudah diproses di Polda Sulawesi Tengah,” bebernya.
Meski begitu, mantan Lurah Ganti ini menjelaskan dugaan penggelapan pupuk subsidi sebanyak 2 ton di Desa Labuan Kungguma tidak mempengaruhi aktivitas pertanian di kecamatan lain.
Jumlah pupuk subsidi yang diberikan berbeda-beda tergantung dari pengusulan kelompok petani yang masuk ke dinas.
“Setiap kelompok tani beda pengusulannya, tergantung jenis tanamannya sehingga kami tidak bisa menyebutkan juga jumlah pupuk yang dibutuhkan, alhamdulillah kejadian di Labuan Kungguma tidak ada pengaruhnya ke petani lain,” ujarnya.
Umar meminta kepada para penyuluh pertanian yang tersebar di 16 kecamatan untuk lebih kreatif dalam bekerja, memberikan pemahaman dan penyuluhan ke petani khususnya pupuk subsidi jika nantinya dicabut pemerintah pusat.
“Penyuluh pertanian kita yang bertugas di wilayah masing-masing harus kreatif, pupuk subsidi kita tidak lama lagi akan dicabut pemerintah pusat, paling tidak mulai sekarang penyuluh pertanian berikan pemahaman tentang pemanfaatan pupuk organik ke petani,” tutupnya.
Sementara itu, ketersedian pupuk subsidi untuk petani di 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Donggala saat ini penyaluran masih berjalan aman, petani masih bisa memenuhi ketersedian pupuknya.
“Sampai saat ini masih aman. Kalau pupuk subsidi untuk petani, tidak ada keluhan banyak juga pengecer jadi mudah ditemukan,” katanya.
Reporter: Tamsyir Ramli
Editor: Syamsu Rizal