BAHAS KEMISKINAN - Kepala Badan Pendapatan Donggala, Moh Fahri (kiri) bersama Sekda Donggala Rustam Effendi saat memimpin rapat pengentasan kemiskinan di Aula Kasiromu, kantor Bupati Donggala, Kamis 2 Maret 2023. (Foto: Metrosulawesi/ Tamsyir Ramli)
  • Pemkab Minta Bantuan Perusahaan dan Perbankan

Donggala, Metrosulawesi.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala melakukan gerak cepat pengentasan kemiskinan yang telah mencapai di angka 53 ribu jiwa lebih dan telah masuk kategori kemiskinan ekstrem.

Untuk mempercepat pengurangan kemiskinan itu, Sekda Donggala, Rustam Effendi dan Kepala Badan Pendapatan Donggala, Moh Fahri melakukan rapat bersama pengusaha tambang galian C, Sawit, dan pihak perbankan.

“Tujuan rapat kita hari ini adalah percepatan penurunan angka kemiskinan. Kami mengundang pemangku usaha membantu pengentasan kemiskinan di Donggala,” kata Sekda Rustam Efendi di hadapan pengusaha tambang galian C, Sawit, dan perbankan di Aula Kasiromu, Kantor Bupati Donggala pada Kamis 2 Maret 2023.

Kata Sekda lagi, pemerintah harus segera mengintervensi angka kemiskinan, walaupun saat ini APBD Donggala Rp1,2 triliun, tetapi dana itu tidak mencukupi untuk melakukan hal tersebut. Namun lanjut Sekda, di sini diperlukan peran pengusaha tambang, sawit, dan perbankan dalam ikut membantu mengentaskan kemiskinan melalui dana CSR (corporate social responsibility) yang mereka miliki.

“Pertemuan hari ini partisipasi para pengusaha, dana CSR-nya sangat dibutuhkan untuk meringankan beban masyarakat miskin melalui pemberian sembako,” ucapnya.

“Dana APBD Rp1,2 triliun tidak mencukupi, karena Rp800 miliar sudah digunakan belanja mengikat, sisanya pilkada, makanya kami butuh dukungan dana CSR,” sebut Sekda.

Tempat yang sama Kepala Badan Pendapat Donggala, Moh Fahri mengatakan, pertemuan tersebut mengingatkan kembali pada bencana Covid-19, yang mana pada waktu itu pengusaha tambang, perbankan dan pengusaha sawit (LTT/Astra) membantu pemerintah daerah.

“Kalau kemarin Covid-19 pemkab sudah dibantu pengusaha melalui dana CSR-nya, hari ini kita mengundang kembali untuk memberikan bantuan, mengetuk hati pengusaha membantu warga miskin. Jadi tawaran kami bukan dalam bentuk uang, tapi sembako, tawaran kami 200 paket per satu perusahaan,” saran Fahri.

Pengusaha maupun perwakilan perbankan yang hadir pada rapat tersebut, merespons positif tawaran kedua pejabat Pemkab Donggala itu.

Pihak pengusaha meminta diturunkan dari 200 menjadi 100 paket per perusahaan.

Perwakilan Bank Sulteng di Donggala justru menyanggupi lebih dari 200 paket sembako, dan bahkan ditambah bantuan tunai.

“Bank BPD (Bank Sulteng) siap 1.000 paket Sembako dan uang Rp100 juta untuk membantu pengentasan kemiskinan di Donggala,” ucap Agustina, kepala Cabang Bank Sulteng di Donggala.

Tidak hanya Bank Sulteng, sejumlah perwakilan perbankan yang hadir dalam rapat itu juga mengiyakan. Hanya masih harus koordinasi dengan pimpinan yang lebih di atasnya, terkait besaran bantuan yang akan diberikan.

Berdasarkan kesepakatan rapat Paket sembako dari dana CSR untuk warga miskin akan dikumpulkan pada tanggal 10 Maret mendatang di kantor Badan Pendapatan Donggala, dan kemudian akan disalurkan melalui Dinas Sosial Donggala sebelum tanggal 20 Maret mendatang.

Reporter: Tamsyir Ramli
Editor: Udin Salim

Ayo tulis komentar cerdas