Palu, Metrosulawesi.id – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Sulteng membuat terobosan dengan akan membetuk Kelompok Perempuan Peduli Siaran (KPPS). Untuk tahun ini, ada kabupaten yang menjadi sasaran pembentukan KPPS yaitu Poso dan Tojo Unauna.
Untuk langkah awal di dua kabupaten akan dibentuk KPPS, ini sebagai terobosan yang dilakukan KPID Sulteng, ujar Koordinator Bidang Pengelolaan Struktur dan Sistem Penyiaran KPID Sulteng, Muhammad Tahir, mendampingi Ketua KPID Indra A Yosvidar, di kantornya, Kamis, 2 Maret 2023.
Tahir menerangkan KPPS nantinya akan berperan sebagai pemantau partisipatif KPID Sulteng atas isi siaran atau konten lembaga penyiaran televisi, TV kabel dan radio di wilayah masing-masing.
Jadi nanti ketika ibu-ibu yang tergabung dalam KPPS saat menonton melihat ada konten atau siaran yang tidak sesuai P3SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran), akan memberikan informasi ke KPID, terangnya yang didampingi Komisioner KPID Sulteng, Abdullah.
Kata Tahir, saat KPPS telah terbentuk akan diberikan penguatan atau pemahaman terkait P3SPS. KPPS Poso dan Touna sekaligus akan menjadi percontohan untuk membentuk Kelompok Perempuan Peduli Siaran di kabupaten/kota se-Sulteng.
Nanti 13 kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah akan kita bentuk KPPS, tapi bertahap, ucap dia.
Disebutkan, pembetukan KPPS mendapat dukungan penuh dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulteng. Olehnya KPID Sulteng berharap perempuan yang tergabung bagian dari KPPS bisa menjadi garda terdepan dalam pemantauan isi siaran. Muaranya diharapkan Tahir bisa mewujudkan siaran sehat bagi masyarakat Sulawesi Tengah.
Tahir menambahkan saat ini para Komisioner KPID Sulteng sedang gencar melakukan kunjungan ke lembaga penyiaran dalam rangka monitoring dan evaluasi (Monev). Wilayah yang sudah dikunjungi antara lain Parigi Moutung, Poso, Tojo Unauna, dan Banggai.
Monev bertujuan melihat perkembangan lembaga penyiaran pasca pelaksanaan KPID Award, baru-baru ini, pungkas Tahir. (*)
Reporter: Michael Simanjuntak