Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi yang yang diinisiasi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Tengah. (Foto: Istimewa)

Palu, Metrosulawesi.id – Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Tengah mengajak masyarakat khususnya para pelaku usaha membangkitkan lagi  geliat koperasi. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Koperasi UMKM Sulteng, Imran pada kegiatan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi yang diselenggarakan belum lama ini.

Menurutnya, ini salah satu upaya dalam meyakinkan masyarakat pelaku usaha untuk menumbuhkan lagi koperasi sebagai badan usaha yang menjadi wadah dan penggerak aktivitas ekonomi. Selain itu, ia menyebutkan bahwa Gerakan koperasi juga merupakan bagian dari komponen penting yang berperan dalam kondisi kehidupan sosial kemasyarakatan.

“Pemerintah harapkan agar usaha mikro, kecil maupun menengah bisa bersinergi dalam wadah koperasi. Dalam hal ini koperasi dapat menjadi penggerak wirausaha. Karena koperasi bekerja dengan prinsip-prinsip kesetaraan, kejujuran, keadilan, solidaritas, transparansi dan kemandirian,” sebutnya.

Sekdis Imran sekilas menyampaikan gambaran tentang manfaat berkoperasi bagi pelaku usaha. Diantaranya adalah memberikan akses untuk mendapatkan modal usaha. Namun, kata dia, sebenarnya akses ini lebih mudah didapatkan melalui jalur koperasi. Sebab, menurutnya dengan berbagai syarat yang diajukan pihak perbankan juga membutuhkan jaminan.

“Pelaku usaha memiliki beberapa akses dan pilihan untuk memperoleh modal bagi usahanya, contohnya seperti dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) atau Bank Rakyat Indonesia (BRI). Tapi, itu membutuhkan seperti eperti agunan dan legalitas usaha, tentu berbeda dengan koperasi yang syaratnya tidak banyak dan tidak memberatkan pelaku usaha, sehingga bisa memudahkan dalam mendapatkan akses modal,” ujarnya.

Selanjutnya, mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan perkembangan usaha agar kualitas produk dan manajemen UKM meningkat. Dikatakan, koperasi menjadi prioritas lembaga perekonomian di banyak negara termasuk Indonesia.

“Maka ada banyak pelatihan tidak berbayar yang diadakan dari kerjasama koperasi dengan lembaga pemerintahan. Jenis pelatihannya pun macam-macam, mulai dari pelatihan manajemen usaha, keuangan, kemasan dan kualitas produk,” katanya.

Bahkan,  lanjut Imran, pelatihan perizinan usaha, kehalalan, serta proses ekspor ke luar negeri pun ada. Ia mengaku bahwa kesempatan ini tentunya sangat bermanfaat bagi masa depan usaha terutama yang masih tergolong sebagai usaha mikro maupun usaha kecil.

“Terakhir menumbuhkan etos kemandirian, disiplin, pantang menyerah, semangat  kerjasama untuk peningkatan finansial bagi seluruh anggota. Pelaku usaha yang bergabung ke koperasi memperoleh manfaat berupa etos kerja,” tuturnya.

Reporter: Fikri Alihana
Editor: Pataruddin

Ayo tulis komentar cerdas