Warga berada di sekitar rumah warga yang rusak pasca banjir Bandang di Desa Torue Kabupaten Parigi Moutong tahun lalu. (Foto: Metrosulawesi/ Addi Pranata)

Palu, Metrosulawesi.id – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menetapkan status siaga darurat bencana untuk semua daerah di wilayah setempat. Penetapan status siaga itu diestimasikan hingga Februari 2023 mendatang.

Hal ini diungkapkan oleh Andi Sembiring, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng kepada wartawan Selasa, 10 Januari 2023. Menurutnya, penetapan status siaga darurat menyusul cuaca buruk dan peningkatan bencana alam yang terjadi di Sulteng.

“Tingginya curah hujan disusul beberapa kejadian bencana banjir, longsor, dan jalan terputus membuat pemerintah menetapkan status siaga bencana selama dua bulan ke depan,” kata Andi.

Selain itu, kata Andi, kesiagaan bencana itu juga menyusul peringatan waspada curah hujan tinggi yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi.

“Dengan Penetapan status siaga darurat bencana, penanganan bencana lebih terfokus dan maksimal. Manajeman mobilisasi bantuan hingga komponen penanganan lainnya bisa tepat efektif,” kata Andi.

Di sisi lain ia menjelaskan, problem utama di Sulteng ialah sedimentasi di wilayah sungai yang perwatannya kurang baik sehingga sering meluap dan menggenangi rumah warga. Pihaknya mencatat, ada kurang lebih 100 sungai yang sedimentasinya kurang baik.

“Tahun ini Gubernur sudah meminta agar sisi-sisi yang sempat kejadian (banjir) tahun lalu supaya tahun ini tidak terjadi lagi,” katanya.

Andi meminta BPBD kabupaten kota berkoordinasi dengan baik agar penanganan bisa lebih maksimal. Demikian juga perangkat pemerintahan hingga ke tingkat desa agar melapor apabila keadaan darurat.

“Maunya kami agar kejadian segera diinfokan supaya disiapkan tim dengan segera,” tandasnya.

Reporter: Addi Pranata
Editor: Yusuf Bj

Ayo tulis komentar cerdas