RESMIKAN - Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid didampingi para pimpinan pejabat pemerintahan serta Kapolresta Palu dan Dandim 1306 Palu menggunting pita pertanda peresmian Taman Nasional Kota Palu pascarevitalisasi, pada Kamis, 29 Desember 2022. (Foto: Metrosulawesi/ Faiz M. Sengka)
  • Wali Kota Palu Resmikan Taman Nasional
  • Wali Kota Menolak Desain Sebelumnya

Palu, Metrosulawesi.id – Pemerintah Kota Palu meresmikan Taman Nasional di Jalan Hasanuddin, Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu pascapengerjaan program CSR revitalisasi Taman Nasional.

Peresmian yang langsung dipimpin Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, pada Kamis, 29 Desember 2022 juga turut dihadiri para pimpinan pejabat pemerintahan setempat.

Di awal sambutannya, Wali Kota Hadi langsung membeberkan arti ornamen yang telah dia ubah dari ide atau penetapan konsep dari Wali Kota Palu sebelumnya, Drs. Hidayat.

“Ketika saya setelah dilantik menjadi Wali Kota, beberapa selang waktu kemudian saya mengundang (pihak) Alfamidi. Saya menyampaikan bahwa tamannya saya sudah lihat dan saya tidak mau (desain dan konstruksinya) seperti itu,” ujar Hadi sambil tertawa.

“Tapi pak kami sudah belanja dan sudah besar” kata Hadi mengutip jawaban pihak Alfamidi, “Pak saya tidak mau tahu dan saya tidak akui,” ucap Wali Kota Hadi.

Wali Kota Hadi pun mengakui progres pengerjaan revitalisasi Taman Nasional kala itu sudah hampir rampung sekitar 90 persen.

“Alhamdulillah usulan (perubahan) saya diterima Direktur Alfamidi, Bapak Solihin menerima maka kita melakukan perubahan. Padahal waktu itu taman ini sudah 90 persen selesai,” ucapnya.

Perubahan nyentrik yang Hadi ubah adalah replika besar alat musik asli Suku Kaili yakni Gimba menjadi sculpture (patung) berbentuk bulatan, yang dia maknai sebagai putaran waktu yang terus bergerak.

“Ketika dia mulai perputarannya maka dia tidak akan pernah bertemu dengan awal putarannya. Putaran waktu ini juga menunjukkan bahwa Taman Nasional ini perwujudan dari bagaimana Palu di awalnya dan kemudian Palu sampai di masa yang akan datang,” bebernya.

Lanjut dia, Palu akan terus berputar dan bergerak dengan semua situasi dan kondisi dan dinamika yang ada. Selain sculpture, Hadi juga mengubah kolam yang dia artikan masyarakat dan daerah Kota Palu adalah kesejukan.

Tak hanya itu, Hadi pun masih akan mengajukan dana CSR dari PT. Midi Utama Indonesia selaku pihak pembangunan untuk pembuatan tugu Patung Burung Garuda.

Diketahui, jumlah utuh gelontoran biaya untuk revitalisasi tempat sarat serajah Bumi Tadulako itu sebesar hampir Rp7 miliar. Hadi menambahkan, keinginannya merevitalisasi Lapangan Vatulemo yang telah menyeruak ke publik mulai dilakukan 2023.

Reporter: Faiz Syafar Lanoto
Editor: Yusuf Bj

Ayo tulis komentar cerdas