
Palu, Metrosulawesi.id – Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Palu menyiagakan pasukan jelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Sebanyak 87 personel Kantor SAR Palu disiagakan sejak Senin 19 Desember 2022 sampai dengan 3 Januari 2023 mendatang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Andrias Hendrik Johannes usai memimpin Apel Siaga khusus di halaman Kantornya SAR Palu, Senin,19 Desember 2022 mengatakan upacara siaga tersebut serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia.
“Saat ini Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu sendiri fokus melaksanakan siaga di tempat keberangkatan seperti di bandara, pelabuhan kapal, pelabuhan penyeberangan, terminal, dan juga akan dilaksanakan di pusat keramaian seperti tempat wisata dan mal,” ucapnya.
Andrias juga mengharapkan supaya Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu dengan sejumlah personel dan peralatan dapat disiagakan penuh dalam rangka mendukung kegiatan pemerintah.
“Kami menyiapkan sarana dan prasarana personel untuk memberikan rasa keamanan bagi masyarakat Indonesia yang akan melaksanakan mudik dan arus balik tahun 2023,” ujarnya.
Untuk diketahui, kegiatan siaga Natal dan Tahun Baru resmi dibuka oleh Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi melalui virtual yang diikuti oleh seluruh Kantor SAR se Indonesia.
Dalam sambutannya, Henri Alfiandi mengatakan pelaksanaan siaga SAR khusus Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 akan dilaksanakan selama 16 hari, sejak 19 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023, dimana puncak arus mudik Natal diperkirakan pada 23-24 Desember 2022 dan puncak arus balik tanggal 25-26 Desember 2022.
Sedangkan puncak arus mudik Tahun Baru diperkiranakan 30-31 Desember dan puncak arus balik pada tanggal 1-2 Januari 2023.
Adapun potensi ancaman yang perlu diwaspadai dalam pelaksanaan Siaga Khusus Nataru tahun ini adalah bencana hidrometeologi yaitu banjir, gelombang tinggi, longsor, banjir bandang dan angin puting beliung. Bencana geologi yaitu gempa bumi tsunami, erupsi gunung berapi. Kondisi membahayakan manusia di antaranya kedaruratan di tempat-tempat wisata.
Untuk mengurangi potensi terjadinya kecelakaan, dikatakannya, perlu ditingkatkan koordinasi dan sinergitas siaga dengan seluruh potensi SAR yang ada di wilayah masing-masing, baik unsur kementerian/lembaga, TNI, Polri, pemerintah daerah, relawan dan media demi terwujudnya pelayanan siaga SAR yang optimal dan terpadu.
Reporter: Djunaedi
Editor: Yusuf Bj