Kepala OJK Sulteng, Triyono Raharjo (kanan) bersama Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah, Dwiyanto Cahyo Sumirat dan Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Tengah, Putri Irnawati saat memaparkan kondisi perekonomian Sulteng. (Foto: Metrosulawesi/ Fikri Alihana)
  • Literasi Keuangan Meningkat

Palu, Metrosulawesi.id – Pada kegiatan Jurnalis Update Sektor Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Tengah menyebutkan literasi keuangan meningkat, masyarakat semakin melek finansial.

Kegiatan tersebut bertempat di Café Foodie, Selasa (25/10/2022). Hadir langsung pula Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah, Dwiyanto  Cahyo Sumirat dan Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Tengah, Putri Irnawati.

Dalam kesempatan itu, Triyono Raharjo selaku Kepala OJK Sulteng memaparkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022. Dimana untuk hasil survey yang dilaksanakan setiap 3 tahun ini indeks literasi keuangan Sulawesi Tengah tercatat 53,36%.

“Data ini berada di atas rata-rata nasional yang hanya 49,68%. Artinya masyarakat lebih dari 50% di Sulawesi Tengah telah memahami manfaat dan risiko serta hak dan kewajibannya dalam menggunakan produk dan layanan Lembaga jasa keuangan,” katanya.

Namun demikian, ia mengaku perlu dicermati bahwa indeks inklusi keuangan Sulawesi Tengah masih berada di bawah rata-rata nasional sehingga dengan masyarakat yang sudah melek finansial akan terus didorong pemanfaatan produk dan layanan Lembaga jasa keuangan agar dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Sementara SNLIK 2022 dilaksanakan di 34 provinsi yang mencakup 76 kota/kabupaten dengan jumlah responden sebanyak 14.634 orang yang berusia antara 15 s.d. 79 tahun,” tuturnya.

Selain hasil survey tahun 2022, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah, Dwiyanto Cahyo Sumirat menyampaikan untuk peningkatan indikator keuangan yang baik di sektor Perbankan tercermin pertumbuhan yang positif.

“Pada periode Oktober 2022 secara year on year pada aset, dana pihak ketiga, dan kredit masing-masing tumbuh sebesar 19,20%, 2,31%, dan 21,35% dengan kualitas non-performing loan yang tetap terjaga di kisaran angka 1,83% dan Loan to Deposit Ratio sebesar 151,03%,” ujar Dwiyanto.

Sedangkan, Kepala Perwakilan BEI Sulawesi Tengah, Putri Irnawati menambahkan bahwa di sektor pasar modal posisi Oktober 2022 tercatat jumlah Single Investor Identification (SID) mencapai 66.597 rekening.

“Dengan sebaran investasi masyarakat masih didominasi produk reksa dana sebesar 71,1% dan disusul dengan saham 25,33% dan SBN sebesar 3,54% dengan nilai transaksi mencapai Rp 587 Miliar,” kata Putri.

Kepala OJK Sulteng menambah untuk peningkatan kinerja Industri Jasa Keuangan melalui berbagai indikator di atas mencerminkan pemulihan perekonomian nasional terus berlanjut seiring dengan lebih terkendalinya pandemi dan normalisasi kegiatan ekonomi masyarakat.

“Sebagian besar sektor dan industri Indonesia telah kembali tumbuh kuat. Sekalipun demikian, berdasarkan analisis  mendalam dijumpai beberapa pengecualian akibat dampak berkepanjangan pandemi Covid-19,” tambah Triyono.

Menurutnya, sehubungan dengan perkembangan tersebut dan menyikapi akan berakhirnya kebijakan restrukturisasi kredit/pembiayaan pada Maret 2023. Selain itu, OJK mengambil kebijakan mendukung segmen, sektor, industri dan daerah tertentu (targeted) yang memerlukan periode restrukturisasi kredit/pembiayaan tambahan selama 1 tahun sampai 31 Maret 2024.

“Kami menghimbau kepada masyarakat agar tidak terjebak di pinjaman online ilegal, namun apabila mengharuskan untuk melakukan pinjaman online agar masyarakat dapat meminjam pada penyelenggara fintech peer to peer lending yang terdaftar di OJK dengan tetap memperhatikan kebutuhan dan kemampuan bayar,” katanya.

OJK, Bank Indonesia, dan Bursa Efek Indonesia terus berkomitmen melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka pemerataan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah melalui berbagai macam inisiatif, program kerja, dan stimulus di Sektor Jasa Keuangan.

“Kami mengucapkan terima kasih atas sinergi dan kolaborasi yang baik selama ini dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, instansi terkait, dan Pelaku Industri Jasa Keuangan sehingga berbagai kebijakan yang dikeluarkan dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat”, ucap Kepala OJK Provinsi Sulawesi Tengah, Triyono Raharjo.

Reporter: Fikri Alihana
Editor: Pataruddin

Ayo tulis komentar cerdas