
- Ansyar Harap Laporan Akhir Jadi Instrumen Penyusunan
Palu, Metrosulawesi.id – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu kali kedua mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas tentang Indeks Aktualisasi Nilai Pancasila (IAP). Kegiatan tersebut diadakan pada salah satu rumah makan di Kelurahan Kabonena, Selasa, 6 Desember 2022.
FGD itu menghadirkan sejumlah pihak, diantaranya Tim Ahli Penyusun IAP, Kepala BPS Kota Palu, Lurah Kabonena, dan beberapa pejabat Kesbangpol Kota Palu.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Palu, Ansyar Sutiadi mengatakan, proses penyusunan IAP telah masuk bulan kedua.
“Alhamdulillah kami sudah dapatkan laporan akhir dari tim penyusun instrumen. Maka kami sangat berharap laporan itu nantinya dapat kita implementasikan menjadi instrumen, untuk penyusunan survei di tahun 2023,” kata Ansyar.
“Saya telah melihat DPA-nya, tinggal waktunya lagi disesuaikan, kapan akan dilakukan survei tersebut,” kata Ansyar.
Namun menurutnya sebelum pelaksanaan survei, harus dipresentasikan dulu kepada Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
“Maka insyaallah di awal 2023, kita akan ke BPIP, saya berharap kepada tim leader dan salah satu tim ahli nantinya untuk mendampingi dalam rangka menyampaikan paparannya kepada BPIP RI, sekaligus kita meminta izin untuk melaksanakan survei,” ujarnya.
Ansyar mengaku, di pemerintah pusat juga belum selesai melakukan survei, sehingga pembahasan terkait survei IAP di Kota Palu saat ini diapresiasi oleh BPIP.
“Pembahasan kita sekarang ini sangat luar biasa, karena saya secara online berbicara dengan Pak Direktur Jaringan dan Kebudayaan, kemarin juga saya laporkan kepada Kepala BPIP RI, tentang proses kita. Sekali lagi mereka memberikan apresiasi terharap kinerja kita, karena kecepatannya alhamdulillah sangat baik,” katanya.
Olehnya itu, Ansyar berharap, kepada Kepala BPS bisa memberikan pendapat-pendapat, atau masukan terhadap laporan yang dibuat saat ini.
“Kami juga berharap kepada tim leader yakni Dr. Arifudin M Arif, agar dapat menyampaikan penjelasan terhadap laporan ini. Apabila masih merasa perlu melakukan perbaikan agar dilakukan, sebelum kita komunikasikan ke BPIP, sebab kita masih ada ruang hingga akhir Desember ini, ” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penyusun, Dr Arifudin M Arif, mengatakan, konteks yang akan diterapkan pada survei adalah berbentuk pertanyaan, bukan pernyataan.
“Dalam hal tersebut tim penyusun akan membagi tugas, termasuk menyiapkan pertanyaan yang akan diajukan nanti. Pertanyaan yang dibuat bisa dikembangkan tergantung indikator apa yang diinginkan,” jelasnya.
Olehnya itu, kata dia, berdasarkan hasil kinerja tim dan diskusi yang terus yang dilakukan hingga saat ini, tim penyusun telah menghasilkan sebanyak dua output yang terus dimatangkan dalam rangka persiapan pelaksanaan survei.
“Maka dalam menyatukan pandangan, kami dari tim penyusun laporan tersebut saat ini masih intens melakukan rapat baik secara ofline maupun online,” pungkasnya.
Reporter: Moh. Fadel
Editor: Yusuf Bj