TEMBUS LUAR NEGERI - Sigi Beans jenis kopi arabika ini sudah menembus pasar luar negeri yaitu Jepang, Dubai dan Swedia. Lahan kopi ini kebanyakan ditanam di kawasan pegunungan Dombu, Kabupaten Sigi. Saat ini sekitar 10 hektar lahan tanaman kopi yang ditanam para petani di lima desa sekitar. Pada 2021 lalu, produksi kopi mencapai 20 ton. (Foto: Metrosulawesi/ Pataruddin)

Palu, Metrosulawesi.id – Pada triwulan-ll 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah mencatatkan untuk ekspor Sulteng kurang lebih mencapai sekitar USD 4,97 Miliar.

“Ekspor wilayah ini dikonversi nilainya menjadi sekitar Rp70 triliun,” Statis Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng, Rukhedi saat memaparkan kondisi pertumbuhan ekonomi belum lama ini.

Di sisi lain, Rukhedi mengakui bahwa daerah Sulteng juga masih membutuhkan barang – barang impor khususnya terkait dengan infrastruktur yang diperlukan maupun Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Bahan bakar yang kita gunakan banyak impor. Sedangkan negara penyedia impor ialah Cina Tiongkok dan Australia. Jika dilihat neraca perdagangan Sulawesi Tengah masih surplus,” terangnya.

Sejauh ini, kata dia, pada triwulan-ll 2022 Sulteng surplus USD 4,06 miliar. Kemudian, lanjut Rukhedi, untuk komoditas ekspor yang terbesar adalah logam dasar mencapai Rp63 triliun.

“Komoditas lainnya seperti minyak-gas (migas), bahan kimia, pertanian, dan perikanan itu tercatat hanya sebesar Rp8,72 triliun. Ini juga menunjukkan sangat relatif kecil,” ujarnya.

Disebutkan, wilayah Sulteng masih melakukan impor yang cukup banyak yaitu pada komoditi besi dan baja sebagai bahan konstruksi yang digunakan di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara.

Reporter: Fikri Alihana
Editor: Pataruddin

Ayo tulis komentar cerdas