• Sinekoci Film Lab

Palu, Metrosulawesi.id – Sinekoci Film Lab, organisasi perfilman mandiri yang berbasis di Kota Palu meluncurkan empat film sekaligus. Film itu bertajuk “Hidup Dengan Bencana”.

Mohammad Ifdhal, penggagas Sinekoci Film Lab kepada Metrosulawesi mengatakan, proyek empat film tersebut masing-masing mengangkat tema berbeda. Tetapi,  semuanya berlandaskan isu kebencanaan di Sulawesi Tengah.

Empat film itu digarap oleh empat organisasi swasta berbeda, yakni Forum Sudut Pandang berjudul “Saya Di Sini, Kau Di Sana”; Nemu Buku berjudul “Turun Ke Atas”; Sikola Pomore berjudul “Timbul Tenggelam”; serta “Tanigasi” oleh Komunitas Tana Sanggamu.

Diketahui, Forum Sudut Pandang dan Nemu Buku berasal dari Kota Palu. Sedangkan Sikola Pomore dari Toaya, Donggala. Adapun Komunitas Tana Sanggamu berasal dari Toaya, Kabupaten Donggala.

Ifdhal berujar, tahun 2020 awal menjadi waktu paling awal menggarap film dokumenter pendek tersebut. Kemudian pada Maret 2021, lokakarya mulai digelar bersama empat komunitas sebagai formula garapan film.

“Proyek kolaborasi ini mulai kick off (peluncuran) mulai Rabu 7 Juli 2022. Keempat film ini akan diputarkan keliling dalam rangkaian Roadshow Impact Campaign Hidup Dengan Bencana pada Juli hingga Agustus 2022, di beberapa titik-titik pemutaran di Palu, Sigi dan Donggala,” tutur Ifdhal sekaligus menjabat sebagai  Produser Impact pada Selasa, 12 Juli 2022.

Sementara itu kata Ifdhal, proyek ini utamanya disasar guna memperingati empat tahun pascabencana alam 28 September 2018.

Peringatan yang dimaksud yakni memaparkan serangkaian dinamika hingga polemik yang terjadi usai tiga bencana dahsyat sekaligus melanda, serta mengumpulkan seluruh tanggapan penonton pra dan pasca diputarnya empat film tersebut.

Adapun produser proyek film dokumenter “Hidup Dengan Bencana” digawangi oleh Sarah Adilah, Produser film asal Kota Palu yang kemudian disutradarai oleh masing-masing empat organisasi terlibat.

Lebih jauh Ifdhal berucap, jadwal pemutaran empat film itu bertempat di 2 titik mulai dari Palu, Sigi serta Donggala yang dimulai sejak 13 Juli sampai Agustus 2022.

“Jumlah ada 10 lokasi pemutaran di tiga wilayah tersebut. Tetapi sebenarnya puncak pemutarannya dijadwalkan tepat tanggal 28 September 2022 sekaligus dirangkaikan dengan diskusi tanggapan sebelum dan sesudah atas pesan atau makna empat film itu,” tandas Ifdhal.

Proyek film ini didukung oleh Good Pitch @indocs, Yayasan Insan Cita Indonesia, Indosterling Capital, Yayasan PLAN Indonesia, Docs Society, Campaign.com, Hope ST Productions, dan Halaman Belakang Films.

Reporter: M. Faiz Syafar
Editor: Syamsu Rizal

Ayo tulis komentar cerdas