KELUARKAN GAS - Salah satu aparat TNI mengawasi lokasi penemuan gas di Desa bambalemo, Kecamatan Parigi, kabupaten Parimo, Sulteng, Rabu 11 Mei 2022. (Foto: Metrosulawesi/ Faiz M. Sengka)

Parimo, Metrosulawesi.id – Sebuah sumur bor yang masih dalam pengerjaan di Desa Bambalemo, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), mengeluarkan gas.

Semburan gas yang sempat menggegerkan warga setempat tersebut rupaya dapat terbakar. Gas tersebut, pertama kali ditemukan oleh salah satu tukang bor air bersih bernama Rusli Ibrahim.

Gas tersebut keluar ketika Rusli memasukkan pipa keempat dengan kedalaman 30 meter.

“Kemarin itu (Selasa-red), saya baru memulai bor air lagi, sebelumnya baru turun satu pipa sudah keluar angin,” ungkap Rusli, saat ditemui Metrosulawesi, Rabu 11 Mei 2022.

Awalnya Rusli tidak khawatir, karena merasa hembusan angin dari dalam tanah tersebut adalah hal biasa, sehingga ia tetap melanjutkan pekerjaan.

“Pas pemasangan pipa ke empat terjadi ledakan disusul pasir, terus redah, keluar angin bau belerang, dari situ saya istirahat kerja,” jelasnya.

Khawatir dengan dampak gas tersebut, Rusli kemudian melaporkan penemuan gas tersebut ke dinas terkait dan pihak kepolisian.

“Saya langsung lapor ke pihak berwajib dengan pemerintah setempat, takutnya gasnya berbahaya,” akunya.

Pantauan di lapangan, saat ini di sekitar lokasi penemuan gas, telah terpasang garis polisi. Tampak pipa besi berukuran sekira 10 meter menjulang ke atas sebagai lubang pembuangan gas tersebut.

Belum ada informasi yang jelas apa penyebab atas munculnya sumber gas dari lubang pengeboran air bersih itu.

Menanggapi kejadian itu, Kepala Bidang Penaatan dan Penataan Lingkungan Hidup (PPLH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Parimo, Mohammad Idrus, Mengatakan, secara langsung telah mengecek ke lokasi penemuan gas tersebut.

“Saya sudah mengecek lokasi gas tersebut, kemudian kami melakukan pengujian dengan mengambil sampel gas menggunakan balon dan memang terbakar. Bahkan kami mencoba menggunakan pipa sepanjang 6 meter dan membakar ujung pipa ternayata semburan apinya cukup besar,” terangnya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya secara resmi melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (EESDM) Sulteng untuk memastikan kandugan serta dampat yang ditimbulkan oleh gas tersebut.

“Hari ini (Rabu-red) saya sudah mengirimkan surat aduan secara resmi ke pihak EESDM Provinsi, termasuk ke pihak Balai Gakum DLHK. Tinggal menunggu tindak lanjutnya, kami berharap secepatnya,” tuturnya.

Idrus mengimbau agar warga khususnya pemilik lokasi untuk tidak mendekati lokasi tersebut terkait keamanaan, apalagi sampai menutup lubang pengeboran.

“Jangan sampai terjadi ledakan, saya takutnya ada kandungan berbahaya dari gas itu, makanya perlu diteliti oleh pihak yang berwenang,” pungkasnya.

Reporter: Faiz M. Sengka
Editor: Udin Salim

Ayo tulis komentar cerdas