
Palu, Metrosulawesi.id – Wali Kota Palu Hadianto Rasyid mengatakan Idul Fitri 1443 Hijriah momentum umat beragama mempererat tali silaturahim dalam rangka memperkuat iman dan takwa kepada Allah SWT.
“Momentum 1 Syawal ini, kita lahir sebagai manusia yang bersih setelah melewati sebulan penuh puasa, namun ujian senantiasa menanti,” kata dia dalam khotbah Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di Lapangan Vatulemo Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin 2 Mei 2022.
Ia menjelaskan pada peristiwa Idul Fitri umat Islam dituntut saling memaafkan atas kesalahan dan khilaf masa lalu, dan membenahi kembali hubungan antarsesama dalam bingkai kesatuan umat.
Setelah sebulan menahan haus dan dahaga serta memerangi hawa nafsu, kata dia, pada hari yang fitri saat ini, kaum muslimin dan muslimat merayakan hari kemenangan, menuju kesejajaran, guna memantapkan iman dan takwa karena dunia sifatnya hanya sementara, serta semua makhluk akan kembali kepada Sang Pencipta.
“Ingatlah, dunia ini diciptakan untukmu, tapi ingat dirimu tidak diciptakan untuk dunia,” kata Hadianto.
Oleh karena itu, ia mengingatkan umat agar menyiapkan diri dengan berbagai bekal dalam kematian, karena salah satu bekal menuju kehidupan abadi memperbaiki hubungan antarsesama manusia.
Selain itu, hal terpenting adalah memohon pengampunan dari kedua orang tua atas kesalahan-kesalahan sebelumnya, baik disengaja maupun tidak disengaja.
“Keridaan kedua orang tua adalah pintu surga, maka dari itu kita disarankan untuk memohon pengampunan dari keduanya, karena manusia lahir dari rahim ibu, maka tidak sepantasnya kita membentak, memarahi ibu,” kata dia.
Pada Idul Fitri tahun ini, pemerintah membolehkan umat Islam shalat berjamaah di masjid maupun lapangan terbuka di masa pandemi Covid-19. (ant)