- Janji Wali Kota 18 Juni Dimulai
Palu, Metrosulawesi.id – Terhitung 100 hari masa kepemimpinan Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, mengevaluasi kinerja seluruh jajarannya atas 53 program yang ia canangkan untuk ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu.
Evaluasi tersebut tepatnya dilakukan dalam rapat di Ruang Bantaya Kantor Wali Kota Palu, Selasa, 15 Juni 2021.Pada rapat itu, muncul salah satu topik sentral nan prioritas bagi masyarakat Palu, yakni penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana Sulawesi Tengah 28 Septermber 2018.
Wali Kota Hadi mengatakan saat itu, pihaknya akan kembali melanjutkan proses pembangunan hunian tetap (Huntap) penyintas gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi terhitung sejak 18 Juni 2021, yang sebelumnya terhenti akibat polemik status kepemilikan lahan.
Hal demikian dia perjelas dengan pembuatan lini masa atau time line perencanaan pembangunan huntap oleh Kementerian PUPR dan ATR/BPN.
“Di tanggal 18 Juni itu ketiganya (pihak Pemkot Palu, Kementerian PUPR dan Kementerian ATR/BPN) sudah buat time line (perencanaan pembangunan huntap) dan semuanya sudah bisa jalan,” beber Hadi dikutip dari Channelsulawesi.id.
Namun dari hasil reportase media ini di lapangan, Selasa, 29 Juni 2021, lokasi yang berada di kawasan Huntap Tondo II dan Tondo III atau Huntap Talise Valangguni, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu itu tampak belum ada aktivitas pekerjaan. Kawasan itu hanya menampakkan lahan yang telah diratakan beserta patok setengah meter.
Sementara itu, kawasan huntap yang berada tepat di belakang Gardu Induk Talise milik PT. PLN Wilayah Suluttenggodibagi jadi dua lokasi tepatnya di sisi utara dan selatan, dengan jejeran tiang listrik besar di tengahnya. Demikian, sudah 11 hari terhitung sejak 18 Juni lalu progres pembangunan Huntap Talise Valangguni urung terlaksana. Diketahui, dari data Kementerian PUPR yang dirilis 15 Juni 2021, luas lahan Huntap III Talise Valangguni 46,83 hektar.
Reporter: Muhammad Faiz Syafar
Editor: Yusuf Bj
