
Palu, Metrosulawesi.id – Penyuntikan vaksin Covid-19 dosis pertama sudah terealisasi pada sebanyak 4.754 Tenaga Kesehatan (Nakes) Kota Palu atau 85 persen hingga Senin, 22 Februari 2021. Jumlah terget vaksinasi tahap pertama untuk Nakes sendiri sebanyak 5.595 Nakes.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan (P2PM-Kesling) drg Lutfiah menjelaskan, sebagaimana ketentuan yang ada, vaksinasi diberikan dalam dua dosis terhadap satu orang.
Penyuntikan vaksin dosis pertama untuk Kota Palu sudah dimulai sejak 13 Januari 2021 silam yang dilakukan di tingkat Puskesmas dan rumah sakit. Penyuntikan dosis kedua baru bisa dilakukan 14 hari setelah penyuntikan dosis pertama.
āDua dosis itu maksudnya penyuntikan yang dilakukan dua kali,ā kata Drg.Lutfiah di Palu, Senin, 22 Februari 2021
Menurutnya, untuk realisasi vaksinasi dosis kedua hingga Senin, 22 Februari 2021 sudah terealisasi kepada 3.447 tenaga kesehatan (nakes) atau 61,6 persen.
āBagi nakes lanjut usia, jarak waktu penyuntikan antara dosis pertama dan kedua adalah 28 hari,ā sebutnya.
Lutfiah menambahkan, target vaksinasi Covid-19 bagi seluruh Nakes diupayakan bisa terealisasi seluruhnya pada akhir Februari 2021.
āKami target akhir Februari ini agar secepatnya vaksinasi bisa berlanjut ke TNI dan masyarakat umum,ā ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, Dr. Husaema, mengungkapkan pihaknya masih menempatkan dua tenaga kesehatan di Pos Perbatasan pintu masuk ke Kota Palu.
āMasih ada dua nakes berjaga di pos perbatasan, mereka cuma melihat atau mengecek ada tidaknya rapid test pelaku perjalanan yang masuk ke Palu,ā ungkap Kadis Husaema di Palu belum lama ini.
āJika pelaku perjalanan tersebut tidak membawa rapid test, maka nakes itu akan mengarahkan pelaku perjalanan tersebut ke pihak swasta untuk melakukan rapid test yang ada dip pos perbatasan itu, jika pelaku perjalanan membawa dokumen rapid test, langung saja,ā tambahnya.
Husaema mengungkapkan, nakes yang berada di Pos Perbatasan tidak lagi melakukan screening atau tanya jawab terhadapĀ para pelaku perjalanan tersebut.
āNakes itu tidak lagi melakukan pemeriksaan, screening, dan segala macam lainnya,ā jelasnya.
Kata Husaema, itu dilakukan karena telah terjadi transmisi lokal di Kota Palu.
āKarena sudah terjadi penyebaranĀ Covid-19 di masyarakat,Ā jadi yang prioritasĀ sekarangĀ yaitu bagaimana masyarakat mematuhi protokol kesehatan 3M, bukan lagiĀ fokus pada pelakuĀ perjalanan,ā jelasnya.Ā
āNakes yang kami tempatkan di Pos Perbatasan itu berasal dari Puskesmas, hanya mendata pelaku perjalanan yang bawa rapid atau tidak. Jadi tidaklagi nakes di perbatasan itu tanya tanya pelaku perjalanan misalnya sudah kontak dengan siapa dan lainnya, mereka hanya mendata saja,ā tambahnya.
Dia berharap proses vaksinasi Covid-19 di Kota Palu dapat berjalan lancar dengan dukungan semua pihak terkait. Kerjasama itupun ia harap terus ditingkatkan agar upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 bisa segera terwujud.
āKepada masyarakat kami tetap mengimbau untuk menerapkan protokol kesehatan. Memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir atau hand sanitizer serta menjaga jarak dan hindari kerumunan,ā pungkasnya. (bj*)