
Palu, Metrosulawesi.id – Syarifah Sa’diyah binti Sayyid Idrus bin Salim Al Djufrie, putri Pendiri Perguruan Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua) tutup usia, pada Ahad, 20 Desember 2020.
Di rumah duka yang berada di jalan Wahid Hasyim Palu, ada beberapa pejabat serta tokoh masyarakat dan tokoh agama hadir untuk mengikuti prosesi pemakaman almarhumah, di antaranya Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Hidayat Lamakarate, serta Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta.
āBukan hanya di Sulawesi Tengah yang merasa berduka, tetapi umat muslim merasa kehilangan sosok seorang tokoh perempuan yang begitu teguh memperjuangkan syiar Islam kepada semua umat,ā kata Hidayat, usai menghadiri prosesi pelepasan almarhumah Syarifah Saādiyah Bin Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri, Senin, 21 Desember 2020.
Kata Hidayat, Ibu Syarifah Sa’diyah seorang tokoh yang mengutamakan perempuan-perempuan di Sulteng bahkan di Indonesia untuk bisa menjadi kuat.
āJadi almarhumah ini seorang sosok panutan, bukan hanya pada ibu-ibu tetapi kepada seluruh masyarakat muslim, yang jelas kita merasa kehilangan berpulangnya ibu Sa’diyah ini,ā ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Sigi, Mohammad Irwan mengatakan, almarhumah Syarifah Sa’diyah merupakan sosok yang sangat luar biasa, perekat, dan menjadi nilai tauladan.
āKarena yang saya tahu sejak usia saya masih anak-anak dulu hingga saat ini, almarhumah sebagai contoh dan suri tauladan, khususnya bagi kaum perempuan dalam mengembangkan majelis-majelis taklim pada zamannya, meskipun usia almarhumah ibu Saādiyah sudah uzur atau tua tetapi beliau masih tetap mengawal pengembangan majelis walaupun hanya melalui koordinasi-koordinasi,ā jelasnya.
Irwan mengaku sebelum almarhumah Saādiyah meninggal, dirinya sempat berkunjung untuk bertemu dengan almarhumah.
āBeliau menanyakan kepada saya seperti apa majelis di Sigi, saya sampaikan tetap dalam hal yang positif, pengembangan-pengembangan terus dilakukan. Dan beliau sangat peduli dengan urusan sosial, agama, pendidikan. Jadi saya pikir beliau adalah tokoh perempuan panutan bukan hanya di Sigi tetapi di Sulteng,ā ujarnya.
Menurut Irwan, ibu Saādiyah adalah salah satu teladan yang patut untuk diikuti, apalagi beliau adalah seorang syarifah, yang pasti beliau menjadi figur perempuan Sulteng.
āSaya berharap masyarakat Sigi dapat mengikuti jasa-jasa dan ketauladanan beliau, sehingga menjadi nilai dan contoh untuk dilaksanakan, bahkan beliau juga harmoninya sangat menghormati agama-agama lain,ā ungkapnya.
Reporter: Moh. Fadel
Editor: Udin Salim