Ilustrasi. (Grafis: Dok Metrosulawesi)
  • Rp115 Juta Uang Desa Dicuri

Buol, Metrosulawesi.id – Raibnya ADD dan DDS Desa Yugut Kecamatan Bukal Kabupaten Buol sebesar Rp 115 juta masih teka-teki. Walaupun sebelumnya sudah dilaporkan ke Polsek Bokat, namun hingga saat ini belum juga terungkap siapa oknum pelakunya.

Kepala Desa Yugut Manopo Hadar, S.IP mengatakan, peristiwa raibnya uang ADD dan DDS triwulan pertama  itu terjadi pada malam Idul Fitri tahun 2020 di rumah bendahara desa atau 14 hari setelah selesai proses pencairan di Bank Sulteng Cabang Buol. Uang yang raib itu adalah sisa pembayaran BLT dan tunjangan aparat desa untuk satu triwulan.

“Sisa dana Rp 115 juta memang disimpan oleh bendahara yang dipersiapkan untuk membiayai kegiatan fisik yang sudah diprogramkan sebelumnya. Karena kegiatan fisik tersebut belum dapat dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Dan sesuai rencana, uang sebesar Rp 115 yang disimpan bendahara itu nanti akan digunakan setelah selesai bulan puasa untuk membiayai pelaksanaan kegiatan Raibnya uang itu diketahui nanti pukul 7 pagi. Awal kejadianya, sejumlah anggota Polsek Bokat bersama Polres Buol, sebelumnya turun ke TKP untuk melakukan proses identifikasi,” jelas Manopo kepada Metro Sulawesi, Minggu (5/7/2020) di ruang kerjanya.

Setelah diperiksa, lanjut Manopo  diketahui ternyata oknum pelakunya lolos mengambil uang tersebut setelah sebelumnya membongkar dinding bagian belakang rumah milik bendahara desa. Selanjutnya, oknum pelakunya lolos masuk ke kamar dimana uang itu disimpan.

Selain uang tunai sebesar Rp 115 juta, oknum pelakunya juga berhasil menggasak uang pribadi milik bendahara, serta 4 buah kartu ATM milik pribadi bendahara, salah satunya adalah kartu ATM dana PKH yang juga milik pribadi bendahara.

Sementara dari 4 kartu ATM tersebut, hanya kartu ATM dana PKH yang dapat digunakan pelaku untuk menarik sejumlah uang tunai di ATM Bank Mandiri.

Pada kartu ATM dana PKH itu terdapat ada nomor PIN yang dicatat pada secarik kertas yang menepel pada kartu ATM tersebut. Sedangkan tiga buah kartu ATM lainnya tetap aman karena pelaku tidak berhasil lolos menggunakan kartu ATM tersebut.

Sementara lanjut Manopo, dari rekaman CCTV pada Bank Mandiri dan BRI  tampak  oknum pelakunya sedang melakukan penarikan uang PKH melalui ATM tersebut. Namun foto atau gambar pelakunya itu sangat sulit diketahui.

Selanjutnya untuk mengantisipasi pembayaran tunjangan aparat desa untuk 1 triwulan serta membiayai pelaksanaan kegiatan fisik yang telah diprogramkan sebelumnya, menurut Manopo, pihaknya terpaksa mencari jalan keluar lain untuk bisa  mendapatkan pinjaman sementara.

“Alhamdulillah, kami bisa memperoleh pinjaman tersebut. Dan kami berharap, mudah mudahan aparat kepolisian bisa berhasil mengungkap siapa oknum pelaku dibalik raibnya uang tersebut,”  tandas Manopo.

Reporter: Suleman
Editor: Syamsu Rizal

Ayo tulis komentar cerdas