Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu menyerahkan bantuan sembako kepada warga yang terkena dampak banjir. (Foto: Ist)

Poso, Metrosulawesi.id – Setelah dilanda banjir akibat curah hujan lebat yang mengakibatkan meluapnya sungai Poso, hingga Jumat (1/5), sejumlah warga yang sebelumnya sempat mengungsi, masih memilih tinggal di lokasi pengungsian.

Ada yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian yang dibangun pemerintah maupun swakelola, ada pula yang memilih tinggal di dalam gereja.

Pantauan media ini hingga Minggu, kondisi sungai poso belum sepenuhnya surut. Terlebih lagi curah hujan masih turun meski tidak selebat malam sebelumnya.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poso, Musdar mengatakan, hingga Minggu masih ada sejumlah warga yang memilih tinggal di lokasi pengungsian.

“Warga yang masih tinggal di lokasi pengungsian umumnya mereka yang rumahnya rusak pasca banjir dan memang sampai saat ini air belum sepenuhnya surut, sehingga warga masih memilih menetap di beberapa titik lokasi pengungsian,” ujarnya via telephon.

Musdar menambahkan, beberapa titik lokasi pengungsian yang masih ditempati warga hingga Minggu di antaranya di Kelurahan Ranononcu, Kelurahan Sayo dan Kelurahan Lembomawo. “Khusus di Kelurahan Lembomawo warga memilih untuk mengungsi di dalam gereja,” tambahnya.

Ia juga mengatakan, pasca banjir meluapnya sungai Poso, pihak BPBD langsung turun ke lokasi. Selain membantu proses evakuasi warga, BPBD juga membangun tenda pengungsian dan melakukan pendataan serta memberikan bantuan.

“Sejumlah bantuan sudah didistribusikan. Baik dari BPBD Poso, BPBD Sulteng maupun bantuan yang langsung diserahkan oleh Bupati Poso di lokasi banjir,” ujarnya.

“Jumat sore Wakil Gubernur Sulteng dan Kapolda Sulteng juga sudah datang menemui warga yang menjadi korban banjir di Poso. Setelah itu rombongan langsung bertolak menuju perbatasan Mayoa,” tambahnya.

Beberapa bantuan yang sudah disitribusikan bagi korban banjir diantaranya, selimut, matras, terpal, dan bahan sembako serta obat obatan.

Data sementara yang diperoleh, sejumlah wilayah dalam kota Poso seperti Kelurahan Gebangrejo, Kayamanya, Sayo dan Ranonuncu, merupakan wilayah yang paling terdampak banjir kali ini. Hal serupa juga terjadi di beberapa desa di Kecamatan Lage dan Kecamatan Poso Pesisir Selatan.

Berdasarkan data sementara BPBD Poso, jumlah warga yang terdampak akibat banjir kali ini, 122 KK di Kelurahan Genagrejo Timur, 118 KK Kelurahah Gebangrejo di Kecamatan Poso Kota.

Selain itu, 206 KK di Kelurahan Sayo, 22 KK Lembomawo, 163 KK di Kelurahan Ranononcu Kecamatan Poso Kota Selatan.

Sementara Kecamatan Poso Pesisir Selatan dilaporkan, Desa Tangkura sebanyak 400 KK dan Desa Betalemba 15 KK yang terdampak. Kondisi serupa juga dialami warga Desa Watuawu dan Sintuwulemba di Kecamatan Lage.

Banjir juga mengakibatkan sejumlah rumah mengalami rusak berat dan ringan termasuk satu unit sekolah di Kelurahan Ranononcu.

Kepala Dinas Sosial Farid Awad SE MSi mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah mendistribusi bantuan sembako bagi mereka yang terkena dampak banjir, bantuan tersebut  diserahkan langsung Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu.

Anggota DPRD  Provinsi Sulawesi Tengah, Ellen  Ester Pelealu. SE yang dihubungi, mengakui persoalan  banjir  Poso langsung dibahas melalui video conference.

“Sempat saya  sampaikan ke eksekutif  seperti ruas-ruas jalan Desa Pandiri, Desa Watuawu, dan Desa Tagolu. Areal ini  kalau hujan lebat pasti banjir  akibat luapan sungai Poso. Selain banjir, daerah ini juga paling rawan longsor  karena  normalisasi  sungai yang tidak pernah dilakukan selama ini,” jelasnya.

Menurutnya, bila keadaan ini terus dibiarkan, bisa membahayakan keselamatan rumah dan penduduk yang tinggal  di sekitar  Sungai Poso tersebut.

Reporter: Saiful Sulayapi, Masruhim Parukkai
Editor: Syamsu Rizal

Ayo tulis komentar cerdas