
- Supir-Penumpang Asal Manado Tak Luput dari Pemeriksaan
Palu, Metrosulawesi.id – Langkah Pemprov untuk memperketat pintu masuk ke Wilayah Sulteng ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan Sulteng.
Kepala Dinas Kesehatan Sulteng dr Reny A Lamadjido mengatakan, pihaknya telah menurunkan tenaga ahli, di setiap pintu masuk ke Sulawesi Tengah.
“Kami juga melakukan pendataan dan pengecekan bagi mereka yang datang dan informasi calling center, apabila ada masyarakat yang memiliki gejala terjangkit virus Corona,” kata Reny dalam pertemuan bersama gubernur dan instasi terkait, Sabtu malam 21 Maret 2020.
Pelibatan tenaga ahli itu dimaksudkan untuk memeriksa lalulitas masuk orang melalui pintu masuk wilayah Sulawesi Tengah.
Masih terkait dengan pengawasan lalulintas orang, pihak UPTD Puskesmas Mamboro, bersama pemerintah kelurahan di wilayah kecamatan Palu Utara, Babinsa serta Babinkamtibmas melakukan pemeriksaan terhadap supir dan penumpang di terminal Induk Mamboro.
Seperti yang berlangsung, Sabtu, 21 Maret 2020 akhir pekan kemarin. Penjaringan yang turut dihadiri camat Palu Utara Mohammad Azhar serta lurah Mamboro Iwan Tandi, saat itu lebih banyak menyasar supir dan penumpang bus maupun travel yang baru saja tiba di jalur kedatangan terminal Mamboro atau yang baru datang dari luar daerah.
“Untuk yang berangkat, hanya beberapa saja kita jaring, tidak semua. Karena kita masih mengutamakan warga (supir dan penumpang) yang baru tiba dari luar kota Palu,” ujar Kisman SKM, salah satu tim dari UPTD Puskesmas Mamboro, yang bertugas melakukan penjaringan.

Rata-rata supir dan penumpang bus maupun travel yang terjaring berasal dari kota Manado, Sulawesi Utara. Supir dan penumpang tersebut mendominasi penjaringan hari itu, karena daerah asal keberangkatan mereka (Manado) merupakan salah satu daerah di Sulawesi yang telah terkonfirmasi positif adanya penularan virus corona. Disamping dari hal itu, tingkat kedatangan penumpang maupun yang berangkat melalui terminal mamboro, termasuk salah satunya paling banyak tujuan manado-palu atau sebaliknya.
“Manado salah satu daerah terkonfirmasi positif adanya virus corona. Supir dan penumpang yang baru datang ini, dikhawatirkan ada yang terpapar virus tersebut. Itulah pentingnya penjaringan ini dan semua wajib melewati penjaringan,” sebut Kisman di sela-sela penjaringan.
Dalam prosesnya, satu persatu supir serta penumpa diarahkan untuk melewati penjaringan. Selain menuai pengecekan suhu tubuh, identitas diri supir, kenek serta penumpang tersebut didata kembali dan dimintai nomor handpone. Hasilnya, selain di palu beberapa yang terjaring merupakan warga yang berdomisili di daerah kabupaten tetangga, bahkan terdapat beberapa penumpang transit.
“Minimal untuk yang dipalu, kita mengetahui alamatnya. Bagi penumpang yang tinggal di beberapa daerah tetangga termasuk yang transit juga tetap didata dan mereka kita ingatkan agar melapor kembali ke puskesmas terdekat setiba di daerahnya. Dan untuk hasil pengecekan suhu tubuh dari puluhan penumpang dan beberapa supir, rata-rata menunjukkan suhu normal,” tutur Kisman.
Lebih dijelaskannya, data hasil penjaringan yang didapatkan menjadi penting terutama dalam langkah mencegah penyebaran virus corona di kota Palu. Dengan data itu, supir dan penumpang dari daerah terpapar virus corona akan tetap terkontrol selama berada di Palu. Karena tambahnya, data penjaringan tersebut selanjutnya akan dikirim ke masing-masing puskesmas tempat para penumpang itu tinggal di Palu.
“Selanjutnya petugas puskesmasnya lagi nanti yang melakukan pengawasan terhadap warga atau penumpang tadi ini. Karena, masa inkubasi virus corona 3 hingga 14 hari, setelah terpapar. Dihari ketiga itulah mulai akan timbul berbagai gejala dari virus corona, diantaranya seperti pilek dan bantuk. Namun jika hingga hari ke 14 seseorang yang terpapar tadi masih dalam keadaan aman. Artinya dia aman dari virus corona,” terang Kisman.
Sementara itu, Lurah Mamboro, Iwan Tandi mengatakan, penjaringan yang dilakukan oleh tim, bukannya langkah untuk mengganggu kenyamanan perjalan penumpang. Tetapi itu, hal itu dilakukan demi menjaga kesehatan bersama utamanya bagaimana mencegah agar penyebaran virus corona tidak masuk di kota Palu.
“Sehingga bukan hanya dari Manado. Tetapi semua wajib melalui penjaringan, termasuk penumpang dari Sulawesi Tenggara dan Makassar sekalipun terminal ini hanya menjadi terminal transit oleh bus-bus dari dua daerah itu,” tutup Iwan Tandi.
Reporter: Sudirman
Editor: Udin Salim