Tampak seorang pedang beras di Pasar Tradisional Masomba sedang menunggu pembeli. (Foto: Metrosulawesi/ Fikri Alihana)

Palu, Metrosulawesi.id – Harga beras premium di Kota Palu beberapa hari terakhir ini mulai merangkak naik dari Rp490 ribu menjadi Rp520 ribu per karung ukuran 50 kilogram.

Pantauan di Pasar Masomba Palu, Rabu (18/3/2020), kenaikan harga beras disebabkan harga pembelian di tingkat produsen juga sudah naik karena pengaruh belum memasuki musim panen raya padi.

“Panen raya baru akan berlangsung akhir Maret dan awal April 2020, kalau sekarang tidak naik, tidak turun, beras premium harganya Rp11 ribu/kg, untuk medium Rp9 ribu/kg,” kata Halima seorang pedagang beras di Pasar Masomba Palu.

Di tingkat produsen, menurutnya harga beras sekarang ini sudah mencapai Rp500.000 per karung ukuran 50 kilogram atau mengalami kenaikan harga dari sebelumnya hanya Rp450.000 per karung (isi 50kg). Ia mengatakan stok beras masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kalau masyarakat memang mengeluh dengan keadaan sekarang, modal jual kami sebagai pedagang hanya Rp495 per karung, tapi sekarang hanya naik Rp20 ribu per karung sudah banyak yang protes,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Madia, seorang pedagang beras di Pasar Manonda Palu mengatakan kenaikan harga beras saat ini karena terkait belum masuk musim panen raya padi, meskipun kondisi stok beras di pasaran cukup tersedia.

“Kalau stok beras di pasar sebenarnya cukup banyak, hanya harganya yang bergerak naik. Kenaikan harga beras ini tidak akan bertahan lama, dan jika sudah masuk panen raya, harga beras baik di tingkat produsen maupun pengecer diperkirakan turun kembali,” ujarnya.

Menurutnya, stok beras yang ada di pasaran cukup memadai dan tersedia, selain beras produksi petani lokal, juga stok beras yang didatangkan dari luar Sulteng seperti Sulsel dan Sulbar. Diungakapkannya, ditingkat produsen harga beras mengalami kenaikan yang signifikan.

“Beras dari produksi petani di dua provinsi itu banyak dijual ke Kota Palu, sehingga masyarakat di Sulteng tidak akan pernah kekurangan beras, sebab selain produksi petani di daerah itu setiap tahun surplus hingga 300 ribu ton, juga ada beras didatangkan dari luar daerah,” ujarnya menambahkan.

Selain terjadi harga beras di pasaran Kota Palu, juga komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga seperti gula pasir di tingkat pengecer mencapai Rp17.000 per kilogram dari sebelumnya dijual harga normalnya sekitar Rp13.000/kg.

Kenaikan harga gula tersebut disebabkan stok kurang dan permintaan meningkat. Stok gula pasir yang dijual di pasaran Kota Palu saat ini didatangkan para distributor dari Provinsi Gorontalo.

Sementara itu Bulog Sulawesi Tengah menyiapkan 5.000 ton untuk menekan kenaikan harga beras di pasar Induk Tradisional (PIT) di Kota Palu yang beberapa hari terakhir merangkak naik.

Badan Urusan Logistik Divisi Regional Sulawesi Tengah menyediakan sebanyak 5.000 ton beras untuk wilayah ini.

“Kami siap menggelontorkan stoknya di gudang sekaligus sebagai upaya menekan fluktuasi harga dan persediaan beras di daerah ini tidak ada masalah hingga mendekati hari raya Idul Fitri,” kata Kepala Divre Bulog Sulteng, Miftahul Ulum kepada Metrosulawesi, Rabu (18/3/2020).

Menurutnya, jika mengalami kekurangan stok, pihaknya akan mendatangkan pasokan beras dari luar Sulteng atau wilayah tetangga, seperti Sulsel, Sulbar hingga Jawa. Ia mengungkapkan awal April 2020 para petani akan mengadakan panen raya di beberapa kabupaten.

“Kami ditargetkan menyerap beras petani lokal pada panen raya nanti sebanyak 25 ribu ton di Sulteng, dipastikan Kabupaten Donggala dan Banggai yang akan panen,” katanya.

Sementara itu, pihaknya juga telah mengadakan operasi pasar di beberapa titik lokasi. Sedangkan, untuk harga beras Bulog komposisi medium sekitar Rp9 ribu perkilogram. Lebih lanjut dia mengatakan setiap kios yang ada di pasar mendapatkan 1 sampai 2 ton beras dari Bulog.

“Yang penting kalau masyarakat butuh banyak pasti kami akan siapkan, kebetulan gudang juga dekat. Intinya masyarakat tidak perlu khawatir masalah beras, hanya sekarang ini kita harus perlu waspada dan jaga kesehatan sesuai anjuran pemerintah,” ujarnya.

Sedangkan, Jelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriah Perum Bulog Sulawesi Tengah (Sulteng) stock pangan beras digudang Bulog Sulteng dapat memenuhi kebutuhan Masyarakat dan sekitarnya selama puasa (Ramadhan).

Reporter: Fikri Alihana
Editor: Pataruddin

Ayo tulis komentar cerdas