Ubaidillah. (Foto: Metrosulawesi/ Tahmil Burhanuddin)

Palu, Metrosulawesi.id – Kepala Bandara Mutiara Sis Aljufrie Palu, Ubaidillah memastikan penerbangan ke daerah itu belum terdampak oleh merebaknya penyebaran Covid-19 alias virus corona.

Meskipun pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang memperketat dan membatasi keluar masuknya warga negara asing (WNA) ke Indonesia, hal itu tidak perdampak signifikan terhadap trafik penumpang pesawat di Bandara Mutiara Sis Aljufrie Palu.

“Kita bandara domestik, jadi sisi perubahan tidak begitu signifikan. Terkait penumpang sejauh ini masih lumayan trafficknya. Ada, tapi relatif bisa dikatakan lumayan,” ungkap Ubaidillah kepada Metrosulawesi, di ruang kerjanya, Selasa 17 Maret 2020.

Sementara untuk mengantisipasi masuknya virus corona, pihak bandara bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KPP) melakukan pemeriksaan suhu tubuh penumpang di pintu kedatangan bandara. Pihak bandara juga mengadakan cairan pembersih tangan di sejumlah titik di terminal bandara.

“Kami dari penyelenggara bandara sudah suport dengan bagaimana peralatan thermoscan, kami juga sudah sediakan handsanitizer di beberapa titik,” katanya.

Bukan hanya kepada penumpang, upaya pencegahan juga dilakukan terhadap para petugas bandara. Menurut Ubaidillah, para petugas di bandara juga telah diimbau agar tetap berhati-hati dalam menjalankn tugas, serta menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan untuk mengurangi risiko terpapar virus corona jenis baru atau Covid-19.

“Maskapai juga melihat kondisi penumpang, jika menungkinkan, piha maskapai memberikan jarak satu kursi kosong di tengah untuk setiap penumpang,” jelasnya.

Dia berharap pandemi virus corona bisa segera diatasi agar masyarakat tidak dibuat resah hingga mengganggu kondisi ekonomi, termasuk pada bidang peberbangan.

“Sampai saat ini di Bandara Mutiara Palu masih nihil, belum ada yang ditemukan. Tapi kita berharap ini cepat berlalu. Meskipun begitu, masyarakat juga harus mengurangi interaksi di keramian dan melakukan perjalanan yang tidak perlu,” katanya.

Reporter: Tahmil Burhanuddin
Editor: Udin Salim

Ayo tulis komentar cerdas