Palu, Metrosulawesi.id – Selama periode tahun 2019, aktifitas ekspor perikanan Sulawesi Tengah di beberapa negara tujuan mengalami anjlok dan bahkan tidak ada angka yang menunjukkan hal tersebut.
“Ekspor kita turun 2019 dan tidak ada tidak ada sama sekali (nol), ini yang sangat prihatin bagi saya,” ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sulawesi Tengah, Moh Arif Latjuba, saat ditemui sejumlah wartawan di Seminar Nasional Pengembangan Sektor Kelautan dan Perikanan Berkelanjutan Pasca Bencana di Sulawesi Tenggara, Kamis (5/3/2020).
Ia mengungkapkan, 2018 ekspor yang langsung dari Sulawesi Tengah masih sangat rendah dan hanya 38,60 ton. Pihaknya terus berusaha dalam merencanakan konsep untuk membangun koordinasi percepatan ekspor ikan Sulawesi Tengah.
“Dibandingkan 2018 ekspor ikan Sulteng masih cukup tinggi, walaupun di ekspor dari daerah lain, tapi itu milik Sulteng kurang lebih total sebanyak 1.753, 41 ton,” ungkap Arif.
Tahun 2020, menurutnya paling tidak akan diupayakan untuk menggalakan kembali ekspor ikan. Ia mengungkapkan ini disebabkan kurangnya dukungan dari fasilitas yang ada di nelayan.
“Tapi, kita akan tingkatkan dan kembangkan untuk ekspor ikan. Paling utama kita jalin kerjasama dulu dengan OPD terkait, apakah itu Perhubungan Laut maupun Perhubungan Udara hingga para ekspedisi dan binaan pelaku usaha,” katanya.
Selanjutnya, diharapkan adanya virus Corona yang merebak diberbagai negara tidak terlalu drastis penurunan untuk ekspor ikan Sulawesi Tengah di tahun ini. Apalagi, kata dia, pemerintah melakukan pembatasan mulai dari bandara hingga pelabuhan.
“Kami berharap ini tidak terlalu lama terjadi. Mudah-mudahan negara yang dituju permintaan hasil laut dari kita mau mereka terima, baik itu dalam bentuk beku maupun segar,” harapnya.
Diungkapkannya, 2015 ekspor ikan Sulawesi Tengah 158 ton. Ia mengharapkan tahun ini ekspor Sulteng bisa sama seperti tahun sebelumnya.
Reporter: Fikri Alihana
Editor: Pataruddin