Sentra Kuliner Sigi (SKS) berlokasi di halaman kantor sementara Dinas Koperasi dan UMKM yang berada di Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru. (Foto: Metrosulawesi/ Ariston Aporema Sorisi)

Sigi, Metrosulawesi.id – Guna membangkitkan geliat perekonomian masyarakat, pemerintah kabupaten Sigi melalui Dinas Koperasi dan UMKM membuka sentra jajanan kuliner khas Sigi.

Sentra Kuliner Sigi atau (SKS) berlokasi di halaman kantor sementara Dinas Koperasi dan UMKM yang berada di Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru.

Pantauan Metro Sulawesi, hampir setiap hari tempat itu ramai di kunjungi masyarakat untuk sekadar membeli jajanan khas Sigi. Sementara itu, kurang lebih ada sekitar 15 UMKM yang menyajikan berbagai aneka produk makanan dan minuman dalam bentuk kontener kecil.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sigi, Samuel Yansen Pongi mengatakan, pelaku usaha mikro yang berjualan di lokasi ini tidak lain adalah binaan Dinas Koperasi dan UMKM Sigi, yang usahanya terdampak bencana pada 2018 silam.

“Mereka dibantu dan diberikan kontener beserta peralatan misalnya kulkas, kompor, belanga, pokoknya sesuai kebutuhan apa yang mereka jual. Ditambah lagi dengan modal Rp4,5juta,” ujar kadis belum lama ini.

Samuel mengatakan, selama dua tahun pelaku usaha yang mendapatkan bantuan tersebut akan terus dalam pengawasan. Sehingga, pihaknya dapat memastikan bantuan itu di manfaatkan dengan baik.

“Kita bina mereka sampai dua tahun. Ketika mereka tidak memanfaatkan dengan baik, semua peralatan bisa kita ambil kembali. Dan juga tidak mesti harus berjualan disini, kalau mereka mau berjualan di tempat lain tidak apa-apa,” ungkapnya.

Siti Hadija (37) warga Desa Tulo, salah satu pelaku UMKM yang berjualan dilingkungan tersebut mengatakan, selain pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Sigi yang sering datang membeli jualan mereka ada juga pegawai dari dinas lain serta masyarakat yang datang untuk membeli sambil duduk santai di tempat usaha mereka.

“Disini memang setiap hari ramai, apalagi kalau ada pertemuan dinas di aula kantor. Begitu juga kalau jam istirahat, pegawai dari dinas lain biasa beli makanan atau minuman disini,” ungkap Siti Hadija.

Sebelum bencana itu datang, Siti juga membuka usaha yang sama seperti sekarang ini. Namun, ketika bencana melanda Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Sigi 2018 silam, Ia tidak lagi punya modal untuk usahanya.

“Macam-macam minuman dengan makanan yang dijual disini. Dulu waktu belum bencana jualan saya seperti ini jajanan kuliner, karena tidak ada modal jadi terpaksa berhenti,” terangnya.

Siti, yang sehari-harinya berjualan berbagai aneka minuman sangat bersyukur dengan adanya sentra kuliner yang melibatkan kelompok UMKM.

“Kami disini hampir semua usaha hancur sampai tak punya modal lagi. Saya pribadi sangat bersyukur dengan bantuan pemerintah, apalagi ada sentra kuliner seperti ini,” ujarnya.

Reporter: Ariston Aporema Sorisi
Editor: Pataruddin

Ayo tulis komentar cerdas