CENDERA MATA - Penyerahan cendera mata usai pembukaan Rakornis Pariwisata se Sulteng di Hotel Danau Poso Selasa malam 18 Februari 2020. (Foto: Humas Poso)

Poso, Metrosulawesi.id – Panorama indah, kebudayaan yang melimpah, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni, dan akses infrastruktur yang mulai terkoneksi satu dengan yang lain membuat Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi destinasi menarik bagi banyak wisatawan, baik nasional maupun mancanegara. 

Salah satu atensi Pemerintah Daerah (Pemda) Sulteng di bawah kepemimpinan Drs H Longki Djanggola memang tertuju pada peningkatan kepariwisataan, yang merupakan bagian dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2015-2020.

Gubernur Sulteng yang diwakili Asisten Dua Drs Elim Somba saat membuka Rakornis Pariwisata se Sulteng di Hotel Danau Poso Selasa malam 18 Februari 2020 mengatakan, saat ini Pemprov Sulteng terus membangun infrastruktur baru yang akan mendukung kepariwisataan, seperti kawasan pinggiran Danau Poso di Tentena, sehingga FDP sebagai unggulan event kegiatan pariwisata di Sulteng, serta beberapa lokasi yang menjadi kunjungan wisatawan termasuk objek wisata alam yang tersebar di Provinsi Sulawesi Tengah.

“Sektor pariwisata merupakan penyumbang devisa terbesar bagi ekonomi Indonesia pada 2020 utamanya di Sulawesi Tengah, kepariwisataan sudah terbukti mempunyai dampak positif bagi pembangunan suatu daerah karena multiplier effect yang diciptakan. Ada dua pengaruh yang ditimbulkan dari sektor pariwisata, yakni pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung, Sulawesi Tengah  kaya akan destinasi wisata yang indah, pengaruh langsung muncul dari pengeluaran wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke suatu destinasi wisata. Pengaruh tidak langsung bisa muncul dari berbagai jasa dan kebutuhan dari bisnis pariwisata, seperti transportasi, kuliner dan seterusnya,” tegas Gubernur dalam sambutan tertulisnya dibacakan Asisten II Pemprov Sulteng.

Dikatakan gubernur, sektor pariwisata adalah sektor yang melibatkan semua stakeholder.  Bagaimana sumber daya digunakan, produk diciptakan, pelanggan dipuaskan, dan investasi untuk meningkatkan kepuasan dan kebahagiaan masyarakat.

”Sehingga akan menimbulkan multiplier effect, makanya pembangunan infrastruktur baru seperti destinasi, pusat budaya, creative center dan lainnya di Sulawesi Tengah adalah skala prioritas,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah Drs  I Nyoman Sariadijaya  usai pembukaan Rakornis kepada wartawan mengatakan, kegiatan rakornis adalah kegiatan rutin setiap tahun, di mana berpindah-pindah tempat pelaksanaannya. Tahun 2020 rakornis berlangsung di tepian Danau Poso yang diketahui salah satu destinasi wisata yang ada di Sulteng.

“Langkah strategis atau kebijakan di sektor wisata dibahas dalam rakornis termasuk kita akan belajar dari daerah di luar Sulteng yang telah berhasil destinasi wisata alamnya, yakni desa Ponggok Provinsi Jawa Timur,” tegas Nyoman.

Selain event atau festival tambah  Nyoman, Pemprov Sulteng fokus dalam meningkatkan kualitas destinasi wisata, ekonomi kreatif, dan promosi berbasis digital dan industri pariwisata. 

Pembangunan dan perbaikan infrastruktur menuju destinasi pariwisata ke daerah-daerah di Sulawesi Tengah terus dilakukan. Salah satunya di Kabupaten Poso yang mendapatkan bantuan rehab lokasi FDP termasuk fasilitas pendukung  serta akses jalan ke destinasi wisata lainnya di Sulteng.

“Bantuan yang diterima oleh Pemerintah daerah diharapkan menjadi aktivitas –aktivitas yang menunjang terhadap kegiatan pariwisata, sehingga dapat menumbuhkan perekonomian di daerah, kebijakan mengenai pembangunan sektor pariwisata di daerah adalah kebijakan yang akan berdampak kepada semua aspek, untuk menciptakan ekosistem pariwisata  dilakukan juga secara masif oleh pemda masing masing,” tegasnya.

Sektor pariwisata akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. 

“Sudah selayaknya kepariwisataan Sulteng akan mengalami peningkatan dengan target, utamanya adalah menjadikan pariwisata sebagai sumber ekonomi dan lokomotif pembangunan, serta tentunya sektor wisata adalah sektor yang murah dan mudah,” ungkap Kadis Pariwisata Sulteng.

Reporter: Syaipul Sulayapi
Editor: Udin Salim

Ayo tulis komentar cerdas