
Palu, Metrosulawesi.id – Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palu, Rosida Thalib, tak membantah adanya dugaan calo E-KTP di kantornya. Namun demikian, Ia juga belum bisa memastikan kebenaran dugaan tersebut.
“Saya tidak menutup mata kemungkinan dugaan calo E-KTP itu bisa saja ada, kita tidak mengetahui juga, bahwa di luar sana sudah ada yang di tangkap,” ujar Rosida, di ruang kerjanya, Selasa, 18 Februari 2020.
Rosida mengatakan, jika memang ada calo di Disdukcapil Palu, maka pihaknya berharap calo itu segera di tangkap, dan dibawa kepadanya, sehingga pihaknya bisa mengetahui seperti apa motif calo-calo tersebut.
“Saya juga agak sulit menemukan calo-calo seperti itu, karena masyarakat yang datang ke Disdukcapil Palu ini orang banyak, ada yang mengurus keluarganya dan ada juga keperluan lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, kata Rosida, blangko E-KTP yang sering habis itu terjadi pada 2019, karena memang Disdukcapil Palu hanya diberikan 500 blangko.
“Bisa dilihat di percetakan kami setiap hari, itu 200 lebih blangko E-KTP dicetak, jadi dengan ketersedian 500 keping blangko E-KTP, tentunya tidak cukup, dan pastinya hanya dua hari sudah habis,” katanya.
Yang jelas, kata Rosida, hingga saat ini Disdukcapil Palu belum pernah menyatakan bahwa blangko E-KTPnya habis.
Seperti diberitakan sebelumnya, blangko Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) yang kerap kosong di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Palu menimbulkan kecurigaan. Kepala Dinas Dukcapil Provinsi Sulteng, Abd Haris Yotolembah, menduga ada calo E-KTP.
“Saya dengar banyak calo. Makanya sekarang kalau petugas disana melihat orang berulang-ulang datang ke Dukcapil, tidak dilayani,” ungkap Haris di Palu, Jumat, 14 Februari 2020.
Motif calo tersebut menawarkan jasa untuk pengurusan E-KTP dengan imbalan sejumlah uang. Calo dimaksud dalam sehari bisa mengurus sekitar 10 E-KTP di Dinas Dukcapil Kota Palu.
Reporter: Moh Fadel, Michael Simanjuntak
Editor: Yusuf Bj