
- Optimistis Bisa Menangkap Buaya Berkalung Ban
Palu, Metrosulawesi.id – Setelah melakukan observasi selama dua hari, akhirnya dua pemerhati buaya asal Australia bersama tim BKSDA kembali melakukan upaya penangkapan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Selasa 11 Februari 2020.
Dua pemerhati buaya asal Australia, Matthew Nicolas Wright dan Chris Wilson memulai upaya evakuasi dengan membuat sebuah perangkap besi berukuran cukup besar. Tinggi perangkap itu berukuran 1 meter, dengan lebar 1,2 meter dan panjangnya mencapai 4 meter.
Matthew Nicolas Wright berharap upaya evakuasi buaya berkalung ban kali ini bisa berhasil.
“Dengan pengalaman kami, semoga bisa berhasil,” ungkap pria asal Australia yang akrab disapa Matt Wright itu saat ditemui di Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah di Jalan Moh Yamin, Palu.
Ia bersama tim BKSDA saat ditemui tengah sibuk menyelesaikan pembuatan perangkap besi tersebut. Hingga berita ini diturunkan, tim masih bergelut dengan penyelesaian perangkap tersebut.
Setelah diselesaikan, perangkap itu langsung diturunkan ke sungai. Posisinya akan dipasang terapung di sungai menggunakan pelampung drum plastik. Untuk memancing buaya masuk ke dalam perangkap, tim berencana memasang umpan berupa bebek yang masih hidup.
Matt Wright sendiri memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam hal menyelamatkan buaya atau satwa liar. Dia mengaku sudah menyalamatkan sekitar seribuan biaya di berbagai daerah bahkan negara.
“Saya pernah menyelamatkan buaya di Afrika, Borneo (Kalimantan) dan sebagian besar di Australia,” ungkap Matt dalam bahasa Inggris.
Sementara itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Haruna juga berharap upaya kali ini bisa berhasil.
“Kita berharap mereka bisa menangkap buaya berkalung ban itu, agar bisa dilepaskan bannya,” ujar Haruna.
Sebelumnya, berbagai upaya juga telah dilakukan oleh tim BKSDA untuk melakukan evakuasi buaya berkalung ban, namun belum membuahkan hasil.
Selain Matt dan Wilson, sejumlah pemerhati satwa liar juga mengaku siap untuk menyelamatkan buaya muara itu dari jeratan ban bekas sepeda motor. Baik pemerhati buaya dari dalam negeri maupun luar negeri sudah beberapa yang menyatakan siap membantu proses evakuasi buaya berkalung ban.
Namun pihak BKSDA saat ini masih bekerja sama dengan tim Matt Wright, sementara tim lain yang juga sudah berada di Kota Palu belum diizinkan untuk melakukan aksi.
“Kita menunggu sampai tim dari Australia itu selesai, baru kita bisa masuk. Karena mereka lebih dulu. Kita tidak bisa ikut melakukan evakuasi karena belum ada izin dari BKSDA,” ungkap Joe Javanese, yang mengaku sebagi Ketua Tim Predator Fun Park dari Jawa Timur.
Sebelumnya juga ada Corey dari Australia yang merupakan pemerhati satwa liar mengaku siap membantu proses evakuasi.
Reporter: Tahmil Burhanuddin
Editor: Udin Salim