
Palu, Metrosulawesi.id – Ombudsman Perwakilan Provinsi Sulteng angkat suara menyikapi jatuhnya korban jiwa dalam musibah kebakaran di Tolitoli yang menghanguskan sekitar 385 rumah warga pada Ahad, 2 Februari malam.
Jatuhnya korban jiwa menurut Ombudsman Sulteng akibat buruknya sistem pelayanan Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Tolitoli. Hal ini diungkapkan Kepala Ombudsman Sulteng, H Sofyan Farid Lembah, Selasa, 4 Februari 2020.
“Sedih kita melihat jatuhnya korban dan ludesnya 385 rumah akibat buruknya sistem pelayanan Pemadam Kebakaran,” ujar Sofyan.
Pernyataan keras ini disampaikan Sofyan berdasarkan hasil sidak tahun 2018, yang saat itu Ombudsman menemukan sarana dan prasarana Damkar Pemkab Tolitoli sudah tidak memadai.
Parahnya lagi, tidak satupun Mobil Damkar yang dimiliki bisa beroperasi bahkan sudah saatnya masuk museum. Olehnya, belajar dari musibah kebakaran yang telah terjadi, Sofyan meminta Pemkab Tolitoli penting menyiapkan sarana dan prasarana Damkar yang memadai.
Sofyan juga meminta dalam penanganan masa tanggap darurat harus maksimal dilakukan sampai akhir. Ombudsman berharap perempuan dan anak mendapat perhatian khusus dalam hal kebutuhan dan perlindungan.
“Perlu perhatian khusus baik tempat tinggal di tenda-tenda pengungsian, pangan di dapur dapur umum, sarana kesehatan dan utamanya keamanan bagi mereka,” ujar Sofyan, Selasa, 4 Februari 2020.
Sofyan juga menyinggung terkait bantuan dan uluran tangan masyarakat yang harus dikoordinasikan. Dengan begitu pemenuhan kebutuhan para korban bisa terkoordinasi baik oleh BPBD kabupaten terkait.
“Kita tidak ingin dalam masa tanggap darurat ada timbul masalah baru. Olehnya kita harus efektifkan masa tanggap darurat dengan saling berkoordinasi,” tandas Sofyan.
Bantuan BPBD
Sementara itu, Pemprov Sulteng melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyalurkan bantuan sejak Senin, 3 Februari 2020. Kepala BPBD Provinsi Sulteng, Bartholomeus Tandigala, menerangkan bantuan yang disalurkan berupa masker 1.000 lembar, selimut dan sarung 600 lembar, matras 150 lembar, piring, gelas, dan sendok masing-masing 400 buah.
Kemudian mangkuk 400 buah, teko air 300 buah, perlengkapan bayi 30 paket, perlengkapan kebersihan 15 paket, dan bantuan sandang 50 paket. Bantuan diantar langsung oleh personel Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sulteng.
“Bantuan itu kemarin sore sudah tiba di Tolitoli berupa logistik dan personel TRC BPBD Sulteng,” terang Bartholomeus.
Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Udin Salim