Kepala Bidang Underwriting PT Askrindo Cabang Palu, Sandi Hutama. (Foto: Metrosulawesi/ Fikri Alihana)

Palu, Metrosulawesi.id – Menyikapi adanya dugaan yang menimpa PT Jiwasraya dan Asabri, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Cabang Palu akan mengembalikan tingkat pola pikir berasuransi di masyarakat.

“Kita akan merubah mindset ke Masyarakat karena tidak semua asuransi BUMN itu bermasalah,” kata Kepala Bidang Underwriting PT Askrindo Cabang Palu, Sandi Hutama kepada Metrosulawesi, belum lama ini.

Ia menjelaskan dalam meyakinkan masyarakat untuk berasuransi dibutuhkan pelayanan yang maksimal. Sehingga, dapat memperoleh kepercayaan masyarakat dan mewujudkan harapan sebagian perusahaan yang sehat.

“Semua terkait klaim, jika pelayanan tidak maksimal masyarakat pasti menolak bekerjasama dengan asuransi,” jelasnya.

Ia menilai kebanyakan masyarakat menganggap bahwa asuransi itu hanya ada asuransi kesehatan saja, padahal masih banyak produk- produk yang dapat melindungi mereka dari risiko yang hadir dalam kegiatan sehari-hari.

Menurutnya, perusahaan asuransi kerugian dalam naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sampai saat ini masih dalam keadaan provit dan tidak menemui kendala. Ia mengatakan Askrindo selaku BUMN dan lembaga keuangan yang bergerak di bidang perasuransian turut wajib menyosialisasikan terkait asuransi.

“Dengan adanya dugaan yang menimpa dua asuransi BUMN, pastinya kita akan mulai dari nol lagi dalam melakukan edukasi ke masyarakat terkait pemahaman tentang asuransi,” ujarnya.

Sementara itu, guna menjawab tantangan digitalisasi serta masuk kedalam era millenial, Askrindo terus melakukan penetrasi secara digital, salah satunya dengan adanya aplikasi digiAsk yang bertujuan memudahkan masyarakat membeli serta menambah wawasan tentang pentingnya berasuransi.

“Kami juga secara rutin melakukan literasi melalui website, aplikasi digiAsk, dan sosial media yang kami miliki. Dengan begitu kita dapat membantu pemerintah meningkatkan angka pemahaman asuransi kepada masyarakat luas,” pungkasnya.

Reporter: Fikri Alihana
Editor: Pataruddin

Ayo tulis komentar cerdas