
- 105 Warga Terserang Diare, Satu Meninggal
Sigi, Metrosulawesi.id – Seratusan lebih warga di Desa Anca, Kecamatan Lindu terserang diare. Mereka diduga keracunan makanan saat menghadiri suatu acara pesta di desa itu, pada Sabtu, 11 Januari 2020.
“Untuk info awal seperti itu. Penyebabnya karena mereka mengkonsumsi makan di acara pesta Sabtu pagi hingga terkena diare,” ungkap Plt Kadis Kesehatan Kabupaten Sigi, Roland Franklin saat dikonfirmasi Metrosulawesi, Selasa, 14 Januari 2020.
Roland mengatakan, dari laporan yang diterima, sebelum ratusan warga tersebut terkena diare, Sabtu pagi mereka sempat mengonsumsi hidangan dalam sebuah acara pesta di desa mereka. Setelah itu banyak dari warga terserang diare.
Terjadinya penyakit diare di Desa Anca, Kecamatan Lindu bermula pada Ahad, 12 Januari 2020 terjadi kunjungan pasien dengan keluhan BAB disertai mual dan muntah yang dialami sejak malam.
Kemudian, Senin 13 Januari 2020 terjadi peningkatan kasus yang sama. Mulai ada pasien yang dirawat inapkan di PKM Lindu.
Roland mengatakan, seratusan warga yang terkena diare saat ini ditangani Puskesmas Lindu dan rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
“Sebagian besar masyarakat memilih rawat jalan karena kondisinya sudah berangsur pulih,” katanya.
Hingga saat ini, kata dia, data pasien yang dirawat akibat kejadian tersebut, antara lain pasien rawat jalan 105 orang, rawat inap enam orang, pasien dirujuk dua orang, dan meninggal dunia satu orang.
“Perlu diketahui bersama bahwa pasien yang meninggal kemungkinan dengan penyerta lainnya karena pasien berusia 60 tahun ke atas dan masuk kategori lansia (lanjut usia),” katanya.
Hingga saat ini, ia belum bisa menyimpulkan penyebab mereka mengalami hal tersebut. Namun, katanya, berdasarkan keterangan beberapa korban, kemungkinan mereka mengalami diare akibat makanan yang disantap dalam suatu acara pada Sabtu 11 Januari 2020 di desa itu.
Saat ini Dinkes Sigi dibantu oleh Dinkes Provinsi melakukan beberapa hal untuk penanganan pelayanan siaga peningkatan kasus diare dalam satu minggu kedepan.
Tim yang dilengkapi dengan dokter secara bergantian akan stand by di Lindu, sekaligus melakukan upaya promotif & preventif untuk mencegah kasus ini tidak semakin meluas.
Surveilan akan mencoba mengambil sampel yang bisa dibawa untuk diperksa ke labkes/bppom agar diperoleh data dukung penyebab kasus ini. “Tim surveilan sekarang (kemarin) sudah di Lindu,” ujar Roland.
Logistik obat-obatan yang diperlukan saat ini dalam kondisi cukup. Adapun kekurangannya akan dibantu dari Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah.
Data terakhir pasien rawat jalan 105 orang, pasien rawat inap enam orang, pasien rujuk dua orang dan satu orang meninggal dunia.
“Pasien yang meninggal kemungkinan ada penyakit lainnya, karena sudah lansia,” tutur Roland.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Upaya Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi, dr. Rika F. Sakarudin mengatakan penyakit diare yang terjadi di Desa Anca bisa dipastikan karena bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
“Tinggal jenisnya yang membedakan, bisa lewat makanan atau minuman yang dikonsumsi,” ungkapnya.
Untuk penanganannya sendiri kata Rika, harus mengganti cairan yang hilang karena BAB yang mengakibatkan dehidrasi yang berat.
“Dianjurkan konsumsi makanan yang tepat serta konsumsi obat sesuai keluhan dan anjuran dokter,” tutupnya.
Reporter: Ariston Aporema Sorisi
Editor: Udin Salim