Palu, Metrosulawesi.id – Pemerintah Kota Palu membutuhkan anggaran sekitar Rp18,9 triliun untuk rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon) pasca terdampak bencana pada 28 September lalu. Hal ini diungkapkan Anggota Fraksi NasDem DPRD Kota Palu, Mutmainah Korona, berdasarkan pada dokumen rencana rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Anggaran sebesar Rp18,9 triliun tersebut untuk membiayai lima sektor, yaitu pemukiman, infrastruktur, ekonomi, social dan lintas sektor,” ungkapnya baru-baru ini.
Dia merincikan rencana kebutuhan anggaran tersebut yakni untuk sektor pemukiman sebesar Rp4,775 triliun lebih atau 25,23 persen, sektor infrastruktur sebesar Rp9 triliun lebih atau 47,82 persen, sektor social sebesar Rp1,4 triliun atau 7,84 persen, sektor ekonomi sebesar Rp3,1 triliun lebih atau 16,45 persen dan lintas sektor sebesar Rp503,5 miliar atau 2,66 persen.
“Maka perlu pengawalan lebih detail melalui DPRD Kota Palu dengan melihat secara keseluruhan sumber dana dalam rencana pembiayaan tersebut di atas yang terinci dalam Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna),” katanya.
Anggaran tersebut masing-masing bersumber dari APBD Kota Palu sebesar Rp273,728 miliar lebih atau 1,45 persen, APBD Provinsi Sulteng sebesar Rp5,258 miliar lebih atau 0,03 persen, ABPN Kementerian/Lembaga sebesar Rp9,4 triliun lebih atau 49,80 persen, BNPB sebesar Rp966,460 miliar lebih atau 5,11 persen. Selanjutnya usulan dana hibah lembaga donor rehabilitasi dan rekonstruksi sebesar Rp6,5 triliun lebih atau 34,46 persen dan bantuan masyarakat serta dunia usaha sebesar Rp1,7 triliun lebih atau 9,16 persen.
Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Yusuf Bj