Rosida Thalib. (Foto: Metrosulawesi/ Moh Fadel)

Palu, Metrosulawesi.id – Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palu, Rosida Thalib, mengungkapkan, dalam waktu dekat, pihaknya bakal membuka pelayanan khusus untuk warga yang komplain soal data yang tidak ter-update, tidak terhubung dengan data di BPJS Kesehatan.

“Jadi, dalam satu atau dua hari ini saya sudah akan tempel pemberitahuan mengenai pelayanan khusus untuk persoalan komplain data BPJS. Jika masyarakat yang komplain banyak, maka saya akan tambah personel,” kata Rosida, di ruang kerjanya, Senin, 9 Desember 2019.

Menurut Rosida, dibukanya pelayanan khusus itu untuk menindaklanjuti komplain yang dilayangkan oleh masyarakat ke BPJS.

“Kebanyakan masyarakat melakukan komplain itu karena tidak update atau konek data mereka di BPJS, sehingga tentunya masyarakat itu harus balik lagi ke Disdukcapil, dalam mengaktifkan data mereka. Konsolidasi data itu membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 3×24 jam. Namun jika jaringan bagus, biasanya datanya cepat aktif, sebab yang mengaktifkan itu langsung terkonek pusat,” jelas Rosida.

“Kami di daerah hanya mengkonsolidasi data mereka. Jika jaringan bagus, biasanya datanya langsung aktif, jika tidak, tentunya harus menunggu sesuai waktu yang telah disampaikan. Yang jelas aktifnya data mereka itu kewenangan pusat, sebab yang menentukan itu adalah pusat,” katanya.

Rosida mengatakan, jika ada data yang tertunda itu biasanya Disdukcapil Palu menyurat secara resmi ke pusat, atau melakukan koordinasi dengan pusat melalui ponsel.

“Dengan kiat-kiat itu kami mencoba melakukan terobosan-terobosan baru, dengan tujuan untuk mempermudah dalam mengurus dokumen kependudukan mereka,” ujarnya.

Sementara itu, kata Rosida, mengenai layanan jemput bola (mobile) di lapangan, Disdukcapil Palu telah sasar tiga kecamatan, di antaranya Tawaeli, yang pelayanannya kurang lebih tiga minggu diselesaikan, Palu Utara, kurang lebih dalam sebulan dilakukan pelayanan, setelah itu di Ulujadi, dalam kurun waktu satu bulan lebih pelayanan dilakukan di wilayah ini.

“Sekarang ini kita telah memasuki Mantikolore, karena di kecamatan ini penduduknya cukup terbesar, maka kita bagi per kelurahan, sehingga untuk sementara kita melayani di Tondo dan Layana, kelurahan yang paling pinggir kita sasar, sebab kami memikirkan jangkauan mereka yang cukup jauh, sehingga kami dekatkan pelayanan di wilayah itu untuk sementara,” ujarnya.

Rosida menambahkan, jumlah warga yang telah dicetak e-KTP-nya dalam kurun waktu Januari-November 2019 telah mencapai 33.209.

Reporter: Moh Fadel, Michael Simanjuntak
Editor: Yusuf Bj

Ayo tulis komentar cerdas