MELAUT - Nelayan Teluk Palu saat akan melaut usai menerima bantuan mesin katinting berbahan bakar gas dari Pemerintah Kota Palu beberapa waktu lalu. (Foto: Humaspemkot)

Palu, Metrosulawesi.id – Wali Kota Palu, Hidayat, M.Si., mengungkapkan, pihaknya berencana membangun pelabuhan khusus perahu di kawasan Teluk Palu yang terdampak parah bencana 28 September 2018 silam. Hal itu diungkapkannya di sela-sela peninjauan Program Konversi BBM ke LPG 3 Kg untuk nelayan di Jalan Komodo, Kelurahan Lere, belum lama ini.

Wali Kota, Hidayat mengatakan,  dirinya telah mendiskusikan rencana pembangunan pelabuhan perahu itu kepada pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI yang juga akan membangun tanggul di sepanjang Teluk Palu.

“Tanggul ini akan dibangun Kementerian PUPR, saya sudah berdiskusi panjang dengan PUPR agar di tanggul tersebut dibuat pelabuhan perahu bagi para nelayan. Mungkin ada 4 (empat) titik akan dibangun pelabuhan tersebut,” ujar Wali kota.

Kata dia, pembangunan infrastruktur bagi nelayan itu dalam rangka mewujudkan wisata teluk di Kota Palu, sehingga para nelayan setelah melaut bisa langsung menjual hasil tangkapannya di sekitar pelabuhan.

“Para wisatawan bukan hanya membeli nantinya, bisa langsung bakar-bakar ikan disitu,” jelasnya.

Wali Kota berharap tahun depan pembangunan pelabuhan perahu tersebut telah rampung sejalan dengan rampungnya tanggul Teluk Palu yang peletakkan batu pertamanya telah dilakukan oleh Wakil Menteri PUPR RI beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan itu, sebanyak 202 mesin katinting yang berbahan bakar gas diserahkan kepada para nelayan sebagai upaya memenuhi sarana melaut atau tangkap ikan pascabencana gempa, tsunami, dan likuefaksi setahun silam.

“Mesin ini merupakan bantuan dari Kementerian ESDM RI, namun upaya-upaya kita dalam hal ini juga dibantu oleh Sekretaris Utama BNPT, Marsma TNI. Dr. Asep Adang Supriyadi yang merupakan kawan saya sewaktu menempuh pendidikan di Lemhanas dulu,” ungkap Hidayat.

Menurutnya, jumlah mesin katinting yang diserahkan kali ini dinilai masih kurang untuk memenuhi kebutuhan 815 nelayan yang memiliki identitas Kartu Nelayan berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu. Olehnya, Wali Kota Palu bersama dinas terkait berencana mengajukan lagi permohonan bantuan mesin katinting berbahan bakar gas tersebut sebanyak 250 buah kepada Kementerian ESDM RI.

“Pascabencana sudah ada 300 lebih kita adakan perahu dengan dana APBD kita. Namun ada 250 perahu yang belum memiliki mesin. Olehnya kita harap Kementerian ESDM bisa membantu lagi para nelayan di Kota Palu,” ujar Wali kota.

Wali Kota, Hidayat berharap, bantuan mesin katinting ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para nelayan sebagai modal utama kelangsungan hidup pascabencana 28 September 2018 silam.

Reporter: Yusuf Bj

Ayo tulis komentar cerdas