BANJIR LUMPUR - Beginilah kondisi Desa Poi Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi setelah dilanda banjir lumpur Ahad pagi, 8 Desember 2019. Sebuah alat berat bekerja membersihkan lumpur. (Foto: Pataruddin/ Metrosulawesi)
  • Sering Banjir Lumpur, Seribu Jiwa Diminta Pindah

Sigi, Metrosulawesi.id – Camat Dolo Selatan, Jalil segera meminta kepada pihak kepolisian dan TNI untuk menutup Desa Poi Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi. Sebanyak 281 kepala keluarga atau 1.000 jiwa lebih diminta untuk mengosongkan desa.

Penegasan Jalil itu menyusul kembali terjadinya banjir lumpur di desa tersebut Ahad subuh, 8 Desember 2019.

Jalil yang ditemui di lokasi banjir lumpur, menyatakan sebenarnya desa Poi ini sudah diminta oleh pemerintah kabupaten untuk dikosongkan beberapa waktu lalu saat terjadi banjir bandang di Desa Bangga melalui edaran Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta.

“Saya sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa dan BPD, tapi masih ada saja warga yang kembali. Mungkin mereka merasa tidak ada lagi hujan,” kata Jalil.

Dengan kejadian berulang ini, Jalil meminta kepada masyarakat untuk mengosongkan desa dan menempati hunian sementara yang sudah disiapkan.

Ahad dinihari hingga subuh, hujan lebat menyebabkan banjir lumpur merendam sekitar 30 rumah warga dan tujuh rumah mengalami kerusakan.

Beruntung masyarakat sudah waspada dan langsung meninggalkan rumah saat air dan lumpur mulai masuk ke dalam rumah mereka.

‘Dari kejadian ini, kita menegaskan agar mengosongkan desa ini dan meminta kepada Polri dan TNI untuk menutup desa ini,” kata Jalil.

Anti (29), salah ibu rumah tangga mengatakan saat hujan lebat Minggu dinihari sudah waspada. Seluruh kerabatnya dalam satu rumah tidak lagi tidur. Sekitar pukul 04:00 subuh, air sungai mulai masuk ke rumahnya. Mereka pun langsung meninggalkan rumah.

“Syukurlah tidak yang menjadi korban. Tapi barang-barang masih banyak terendam lumpur di dalam rumah,” kata Anti.

Ardi, warga Desa Poi mengatakan, hujan deras yang mengguyur dini hari tadi, sempat membuat warga panik. Pasalnya, air yang berasal dari salah salah gunung di desa tersebut yang bercampur lumpur, batu serta kayu, masuk ke pumikiman warga.

“Lumpur berasal dari longsoran salah satu gunung. Material lumpur bercampur batu dan kayu yang dari gunung sudah masuk di rumahnya warga, sampai menutup badan jalan poros Palu-Bangga di Desa Poi,” ungkapnya saat dihubungi via whatsapp.

Fadlin, warga Desa Bangga yang mau melintas Desa Poi mengatakan, lumpur yang sempat menutup badan jalan tersebut sudah ditangani pihak instansi terkait.

“Salah satu dinas Pemda sudah menurunkan alat berat untuk membuka jalan yang sempat terendam lumpur. Pihak kepolisian juga sudah datang untuk mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman,” ungkapnya saat dihubungi via telepon. Beruntung kejadian itu tidak ada korban jiwa.

Sebuah alat berat diturunkan untuk membersihkan lumpur yang memutus jalur lalulintas sejak subuh. Sekitar pukul 12:00 siang, kendaraan sudah bisa melintas.

Reporter: Pataruddin, Ariston Aporema Sorisi
Editor: Udin Salim

Ayo tulis komentar cerdas