Palu, Metrosulawesi.id – Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) tahun 2019 di Sulteng telah berakhir. Untuk tahun 2020 program tersebut bakal didukung APBD Provinsi Sulteng.
Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulteng, Dr Rachman Ansyari MPd mengatakan, program GSMS secara nasional didanai Kemendikbud RI tetap berlanjut di tahun depan.
”Program ini (GSMS) tetap ada tahun depan, kami dari provinsi akan upayakan program ini didukung APBD meski hanya untuk beberapa sekolah,” kata Rachman belum lama ini.
Alasan perlunya didukung oleh APBD, antara lain adanya dampak positif dari program GSMS. Menurut Rachman dampaknya bersifat ekonomi. Contohnya pada seni rupa, dimana siswa yang diajari seniman seni rupa selama tiga bulan, dapat menghasilkan karya seni yang bernilai ekonomi.
Karya seni rupa itu adalah seni rupa tempa. Dia mengtakan, bahan untuk pembuatan seni rupa tempa berupa plat kuningan, pigura, serta kaca. Secara keseluruhan bahan-bahan itu tidak mahal, sehingga modal untuk pembuatan seni rupa tempa tidak banyak.
Namun hasil yang diperoleh bisa beberapa kali lipat dari modal.
”Seni rupa tempa yang dibuat siswa SMK Muhammadiyah Palu dan MAN 1 Palu yang dipamerkan di SMK Negeri 5 Palu laku ratusan ribu. Ini salah satu bukti dampak positif dari program seniman masuk sekolah,” kata Rachman.
Rachman mengatakan, ke depan pihaknya akan membuat pameran berskala lebih besar yang memamerkan karya seni siswa. Pameran itu nantinya akan melibatkan seluruh sekolah di Sulteng yang pernah mendapat program GSMS.
Seperti diberitakan delapan sekolah tingkat satuan pendidikan SMA/SMK negeri dan swasta di Kota Palu dan Kabupaten Donggala melaksanakan pergelaran dan pameran karya seni bersama, Sabtu, 23 November 2019. Pergelaran dan pameran tersebut merupakan akhir setelah beberapa bulan sekolah-sekolah itu melaksanakan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) tahun 2019.
Delapan sekolah itu masing-masing Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Palu, SMK Alkhairaat Palu, SMK Negeri 5 Palu, SMA Negeri 9 Palu, SMA Negeri 7 Palu, SMK Muhammadiyah Palu, MAN 2 Palu, dan SMK Negeri 1 Labuan Kabupaten Donggala.
Reporter: Syahril Hantono