Palu, Metrosulawesi.id – Kampanye budaya tertib berlalu lintas terhadap pelajar di Kota Palu, terus digalakkan jajaran Satlantas Polres Palu. Kali ini giliran sekolah MTS 1 Palu, di Jalan Cik Ditiro, Kelurahan Besusu Tengah, Kota Palu, didatangi porsonil Satlantas Kota Palu, Senin 25 November 2019 pagi.
Lazimnya di sekolah-sekolah sebelumnya, sebelum dilakukan sosialisasi tertib berlalu lintas kepada para siswa dan guru, personil Satlantas menjadi Pembina upacara bendera. Dan bertindak selaku Pembina upacara di MTS 1 Palu, yakni Kasat Lantas Polres Palu, Iptu Abdhi Hendriyatna,SIK.
Dihadapan para siswa dan guru, Abdhi Hendriyatna, menyampaikan pesan ‘cinta’. Makna pesan cinta kepada para pelajar agar menyampaikanya kepada orang tua, untuk meluangkan waktu mengantar para siswa ke sekolah. Pelajar tidak perlu membawa kendaraan sendiri, karena para pelajar adalah generasi bangsa yang patut dijaga keselamatanya.
“Sampaikan kepada orang tua, agar tidak memberikan kendaraan kepada siswa yang belum memiliki SIM. Mari bersama-sama menjaga anak-anaknya sebagai calon generasi penerus,” pesan Abdhy Hendriyatna.
Strong Point Pagi
Sementara itu, Personil Polres Palu melaksanakan kegiatan pelayanan kepada masyarakat dengan melaksanakan Strong Point setiap hari dititik titik jalan yang merupakan tempat rawan kemacetan.
Kegiatan Strong Point tersebut secara rutin dilaksanakan setiap harinya dimulai pukul 06.45 s/d pukul 07.30 wita. Hal ini untuk mengurai kemacetan di pagi hari serta agar masyarakat dapat melaksankan aktifitasnya dengan lancar.
Kapolres Palu AKBP H Moch sholeh, S.IK, mengatakan dengan dilaksanakan Strong Point ini dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalulintas. Melalui kegiatan tersebut, akan dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya, khusunya di wilayah hukum Polres Palu.
“Saya berharap dengan adanya personel yang sudah ditempatkan di jalan raya, masyarakat pengguna jalan raya bisa merasa nyaman pada saat berkendara. Jadilah Pelopor keselamatan berlalu lintas dan budayakan keselamatan sebagai kebutuhan,” kata Moch Sholeh. (*)
Reporter: Djunaedi
