
Parimo, Metrosulawesi.id – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XV tingkat Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) di Kecamatan Ongka Malino resmi dimulakan, yang bertempat di Lapangan Sepak Bola Malino, Senin malam 18 November 2019.
Camat Ongka Malino Asmadi SH dalam laporanya mengatakan, bahwa yang menjadi dasar pelaksanaan MTQ di Kecamatan Ongka Malino merupakan keputusan hasil rapat LPTQ Parigi Moutong dan Pemerintah Kecamatan Ongka Malino pada tanggal 7 Oktober 2018 lalu serta ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati Parimo. Anggaran yang digunakan pada kegiatan MTQ di Kecamatan Ongka Malino dan Pemerintah Daerah melalui bagian Kesramas Sekretariat Daerah Kabupaten Parimo.
“Dana yang digunakan pada MTQ ini merupakan partisipasi masyarakat, ASN, pengusaha, agama-agama sahabat serta stakeholder lainnya yang ada di Kecamatan Ongka Malino,” ungkap Asmadi selaku Camat Ongka Malino.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Parimo Drs Muslimin MSi, menyambut baik dan memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada panitia pelaksana dan seluruh masyarakat Kecamatan Ongka Malino yang sangat siap menjadi tuan rumah MTQ.
Muslimin mengatakan, bahwa MTQ merupakan agenda tahunan dan telah melekat di kultur masyarakat. Namun hal tersebut jangan dianggap tidak mempunyai dakwah pesan Islam, karena disetiap event penyelenggaran MTQ sudah sepatutnya memperbaharui dan memantapkan niat bahwa penyelenggaran MTQ merupakan ibadah.
“Kegiatan MTQ, mari kita jadikan ibadah, karena yang dimusabaqahkan adalah kalam ilahi atau firman Allah SWT,” ungkap Muslimin dalam sambutannya.
Lanjut Muslimin, perlu disadari bahwa MTQ menumbuhkan kecintaan kepada Al Quran dan menggairahkan masyaraka untuk senantiasa mempelajari dan memahami Al Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup insan paripurna.
“Sungguh sangat keliru apabila MTQ hanya dipahami dari sisi kegiatan syiar keagamaan tanpa mampu memaknai lebih komprehensif akan nilai nilai manfaat dan kemaslahaatan yang menyertainya. Untuk itu, Pemahaman dan kesadaran seperti ini perlu dibangun dalam nurani dan pikiran setiap masyarakat, karena MTQ tidak hanya disikapi rutinitas seremonial belaka, akan tetapi harus mampu menjadi momentem startegis serta mewarnai pelaksanaan pembangunan dan perilaku kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari hari,” pungkasnya.
Sementara itu juga, Bupati Parimo yang diwakili Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Parimo Arman Maulana mengatakan, bahwa MTQ kali ini melalui penataan arena, mimbar tilawah, serta dekorasi tata panggung dan hiasan lampu yang memberikan daya tarik dan keindahan yang cukup membuat yang melihatnya menjadi takjub.
“Karena dengan design Arena yang cukup bagus, tidak menutup kemungkinan juga menurut penilian orang lain masih ada kekeliruan dan kekurangan. Dan ada bisikan saya dengar, bahwa pada sore hari sebelum malam pembukaan ini tidak dilaksanakan Pawai Taaruf. Saya kira ini juga menjadi catatan penting. Namun dengan demikian tertatanya arena ini dengan bagus dapat tertutupi,” ucap Arman saat menyampaikan sambutan Bupati Parimo.
Lanjut Arman, pada hakekatnya pelaksanaan MTQ mempunyai posisi yang sangat vital dalam rangka membangun mentak spritual ahlak bangsa.
“Al Quran merupakan sumber pengetahuan serta mengandung nilai nilai kehidupan yang mengajarkan tentang mana yang benar dan mana yang salah. Olehnya melalui perhelatan MTQ tingkat Kabupaten di bumi Songu lara mombangu ini, saya ingin mengajak kita semua untuk merefleksi, berdzikir dan bertafakur untuk membangun ahklak dan peradaban,” ungkapnya.
Arman juga mengatakan, bahwa pelaksanaan MTQ juga menjadi sarana pembelajaran dan evaluasi bagi kemajuan masyarakat dalam menghayati dan mengamalkan nilai nilai keagamaan yang dimulai dari pemahaman dalam membaca dan menulis Al Quran secara baik dan benar.
“Sehingga yang menjadi lebih penting adalah mendorong semua masyarakat secara suadaya dan mandiri untuk melakukan berbagai kegiatan nyata dalam memberantas buta aksara Al Quran di Kabupaten Parigi Moutong,” terangnya.
Arman menambahkan, pelaksanaan MTQ sejatinya dapat meningkatkan jejak jejak peradaban yang ditandai berubahnya pola pikir, kebiasaan dan karakter, yakni dari pemikiran yang sempit ke pemikiran yang terbuka dan maju.
“Lantunan Al Quran yang nanti dibacakan dengan alunan suara yang indah, ditulis dengan karya seni yang tinggi pada MTQ ini dapat melahirkan generasi generasi yang mempunyai kecerdasan spritual, kecerdasan sosial, kecerdasan moral, sebagai modal untuk membangun bangsa khususnya di Kabupaten Parigi Moutong yang kita cintai,” tuturnya.
Reporter: Zulfikar
Editor: Syamsu Rizal