Kepala UPT Pelatihan, Dinas Koperasi dan UKM Sulteng, Marjan menyerahkan sertifikat kepada peserta terbaik, dalam acara penutupan pelatihan perkoperasian bagi kelompok strategis I dan II, Jumat pekan lalu (15/11). (Foto: Syahril Hantono/ Metrosulawesi)

Palu, Metrosulawesi.id – Kelompok-kelompok strategis di masyarakat dilatih oleh pemerintah provinsi, melalui Dinas Koperasi dan UKM, tentang perkoperasian. Berbekal ilmu yang diperoleh selama pelatihan, kelompok strategis diminta mengsosialisasikan tentang pentingnya koperasi bagi masyarakat. 

Hal itu disampaikan Kepala UPT Pelatihan, Dinas Koperasi dan UKM Sulteng, Marjan dalam sambutannya menutup kegiatan pelatihan perkoperasian bagi kelompok strategis I dan II, Jumat pekan lalu (15/11).

”Kelompok strategis yang dilatih tentang perkoperasian sebelumnya tidak memiliki pengetahuan tentang koperasi. Setelah mengikuti pelatihan kami harapkan dapat mengsosialisasikan kepada masyarakat tentang manfaat berkoperasi, bahkan membentuk koperasi atau bergabung dengan koperasi yang sudah ada di daerah masing-masing,” kata Marjan mewakili kepala dinas. 

Marjan mengatakan, koperasi sangat penting dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat. Namun banyak masyarakat belum memahami tentang koperasi. Buktinya, di Sulteng yang masuk koperasi hanya sekitar lebih dari 200 ribu orang dari sekitar 3 juta penduduk Sulteng. Secara nasional penduduk Indonesia sekitar 250 juta, yang masuk koperasi hanya 27 juta orang. 

”Karena itu kelompok-kelompok strategis ini perlu menjadi ujung tombak, penyambung lidah pemerintah dalam mengembangkan koperasi di masyarakat. Ajak masyarakat untuk bergabung dengan koperasi yang ada atau membentuk koperasi baru,” katanya. 

Kelompok strategis terdiri dari sarjana non PNS, aparat desa/kelurahan/kecamatan, tokoh masyarakat, pengurus/pengelola gabungan koperasi pertanian (Gapoktan), Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), Kelompok Usaha Bersama (KUBE), UPPKS, kelompok nelayan, dan organisasi pemuda. Selama lima hari pelatihan mereka mendapat pengetahuan tentang koperasi dari narasumber yang berkompeten. Dalam pelatihan, dua orang peserta dinyatakan sebagai peserta terbaik, yakni dari Kabupaten Tolitoli dan Kota Palu.

Reporter: Syahril Hantono

Ayo tulis komentar cerdas